Bataminfo.co.id, Batam – Menelusuri pemandangan lain dari keelokan Batam yang disebut sebagai Kota Transit yang terhubung ke Negara Malaysia, Singapura dan beberapa negara tetangga lainnya.
Mendengar nama Batam, orang akan langsung terkesan dengan keindangan Kota dan juga masyarakatnya yang majemuk serta multikultural ini.
Oleh karena itu, Kota Batam kerab dijuluki sebagai Indonesia mini karena dihuni oleh orang-orang dari berbagai suku, agama Ras, budaya, dan bahasa.
Menyuguhkan pesona alam yang menawan, Batam ternyata menyimpan segundang persoalan yang juga menjadi perhatian publik, termasuk para wisatawan yang berkunjung.
Tak hanya tingkat kriminalitasnya, beberapa persoalan lainnya seperti banjir, dan sampah juga kian menuai sorotan.
Lebih khusus mengenai sampah yang sering ditemukan menumpuk di tepi jalan, hingga berserakan ke bagian tengah jalan, yang menjadi jalur lalu lintas para pengendara.
Hampir di setiap pusat Kecamatan ditemukan sampah yang berserak ke bahu jalan, bahkan mengeluarkan bau busuk yang menyengat sehingga kerab menyita perhatian para pengguna jalan.
Salah satu titik yang kini jadi pusat perhatian masyarakat adalah di Kawasan Pasar Induk Jodoh.
Terpantau oleh Tim Redaksi Media Bataminfo pada Rabu, (8/10/25), serakan sampah campuran yang telah menggunung itu berseliweran mulai dari ujung Lahan Pasar Induk hingga ke ujungnya lagi, arah Hotel Pasific.
Lahan yang sebelumnya digusur oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam pada beberapa tahun lalu, dan direncanakan akan dibangun Pasar Induk dua lantai itu, kini berubah menjadi tempat penampungan sampah.
Tak hanya di tepi jalan tersebut, tepat di u turn (jalur putar balik) di depan pasar baru, dekat First Club juga sering didapati sampah yang berserakan.
Warga Kritisi Sampah yang Bau Busuk dan Berulat
Hal ini dikritisi oleh salah seorang warga yang berada di sekitar lokasi ini. Sosok yang enggan menyebut namanya ini mengatakan bahwa, tumpukan sampah di Kawasan tersebut telah cukup lama hingga bau busuk dan berulat.
“Aduh, miris emang kalau lihat sampah yang di situ (sembari menunjuk ke lokasi pembuangan sampah itu). Itu udah lama kali. Sampah itu dari pasar, terus dari warga juga kali tuh. Makanya jadi tumpuk gitu dan ke jalan. Emang kalau lewat situ yah bakal rasain bau yang tak sedap. Karena emang bau dan berulat,” ucapnya.
Melihat sebagian jalan raya yang telah dipenuhi sampah, menurutnya Instansi terkait harus segera membereskan persoalan ini. Karena tak hanya mengganggu pandangan mata, namun juga berbahaya bagi pengendara.
“Sebenarnya ini kembali ke kesadaran kita semua. Kalau mau lingkungan bersih dan sehat yah buanglah sampah ke tempatnya. Sesederhana itu. Tapi, kita berharap Petugas dari Dinas terkait bisa segeralah mengangkut dan membersihkan ini,” katanya.
Lagi kata dia, “Karena ini bukan hanya bau tapi juga bahaya ketika hujan, sampah-sampah itu terbawa air ke jalan, bisa buat orang kecelakaan. Maka ini harus segera dituntaskan. Ini titik paling banyak sampahnya,” sambungnya.
Hal serupa diungkapkan oleh seorang pengendara sepeda motor yang melewati jalur itu. Ia meminta kepada Pemerintah Kota Batam agar lebih fokus lagi dalam menangani persoalan sampah.
“Menurut saya saat ini, persoalan sampah yang jadi poin penting untuk diperhatikan. Pemerintah harus lebih perhatian lagi untuk masalah ini. Jangan hanya berkoar-koar bilang perhatikan sampah, tapi nyatanya kita masih melihat seperti ini. Sesekali turun ke lapangan biar lihat langsung. Turun ke semua titik yang dikeluhkan masyarakat. Nah, selain Pemerintah, memang ini juga jadi tanggungjawab kita bersama. Untuk itu, marilah kita sama-sama jaga kebersihan lingkungan sekitar kita,” tegasnya.
Warga berharap, persoalan tumpukan sampah di wilayah tersebut segera terselesaikan. Tak hanya itu, masyarakat, terutama para pedagang sekitar juga diminta agar tidak membuang sampah sembarangan. Hal itu demi kebersihan serta kenyamanan lingkungan.












