Bataminfo.co.id – Baru-baru ini viral di media sosial seorang bayi ditembak ayahnya di Pakistan. Kejadian bayi ditempak ayahnya itu terekam dalam video yang beredar luas di media sosial hingga ke Indonesia.
Alasan sang ayah tega menembak mati putrinya lantaran dia menginginkan anak laki-laki, namun istrinya melahirkan bayi perempuan.
Tindakan anarki tersebut juga telah memicu kemarahan warganet yang tidak habis pikir dengan perbuatan pria tersebut.
Melansir India Today, sang pelaku kini telah ditangkap pada Kamis, 10 Maret 2022 karena dugaan membunuh bayi berusia 7 hari di Provinsi Punjab, Pakistan.
Insiden itu terjadi pada hari Senin di Mianwali Punjab ketika pria bernama Shahzaib Khan menembak mati putrinya yang berusia tujuh hari. Polisi pun segera memburu pelaku untuk ditangkap.
Pada hari Kamis, Khan yang berusia 22 tahun ditangkap dari Bhakkar, sebuah tempat sekitar 490 km dari Lahore.
“Ayah pembunuh yang kejam dari bayi perempuan yang baru lahir telah ditangkap. IGP Punjab telah mengarahkan pejabat polisi yang bersangkutan untuk secara pribadi memantau kasus ini dan memastikan bahwa si pembunuh mendapat hukuman yang pantas dari pengadilan,” kata juru bicara IGP dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Masyarakat Pakistan pun mengecam keras tindakan Shahzaib Khan dan menuntut hukuman setimpal untuknya.
Menurut perwira polisi senior Ismail Kharak, Khan telah menikahi sepupunya Mishal Fatima dua tahun lalu, dan dia melahirkan seorang putri seminggu yang lalu.
“Mendengar kabar kelahiran gadis yang diberi nama Jannat oleh kakek dan neneknya, Khan mulai mengutuki istri dan putrinya,” kata Kharak.
Fatima mengatakan bahwa Khan sangat marah dan meninggalkan rumah beberapa hari yang lalu, namun kembali pada hari Minggu untuk membunuh putrinya.
“Marah karena marah, dia pertama memukuli saya dan mengutuk putri kami. Kemudian, dia mengeluarkan pistol dari lemari dan menembakkan peluru ke tubuhnya,” ujar Fatima.
Fatima lalu memberi tahu polisi bahwa suaminya terobsesi memiliki anak laki-laki sebagai anak pertama dari pernikahan mereka.
“Suami saya terobsesi memiliki anak laki-laki, tetapi tidak ada seorang pun di keluarga yang tahu bahwa dia akan melakukan kejahatan yang mengerikan – membunuh putrinya sendiri,” tuturnya. (*)