Bataminfo.co.id, Batam – Peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Kota Batam jelang pemberlakuan new normal melonjak tajam. Hingga kini, total kumulatif pasien positif terpapar virus Corona terhitung sudah mencapai 169 orang.
Pada Kamis (11/06/2020) kemarin, hitungan hari sebelum new normal berlaku, Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam kembali merilis tambahan 4 kasus baru positif virus corona.
Ketua Gugus Tugas Covid-19, Muhammad Rudi mengatakan, data penambahan ini didapat merupakan hasil pemeriksaan swab oleh tim analis BTK LPP Batam, berdasarkan temuan kasus baru dan pengembangan dari tracing close contact yang terus berlangsung.
“Terkonfirmasi positif covid-19 hari ini adalah 4 orang warga Batam yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan,” kata Rudi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam.
Mereka yang terpapar memiliki profesi yang berbeda-beda yakni, Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai kasus nomor 166, Pedagang Pasar Tos 3000 sebagai kasus 167, Guru Sekolah Dasar (SD) kasus nomor 168, dan terakhir seorang Penjual Jamu Gendong sebagai kasus 169.
“Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan terhadap seluruh klaster, maka disimpulkan sementara bahwa mungkin terjadi pertumbuhan kasus Covid-19 yang berkaitan dengan berbagai klaster yang ada maupun kasus baru, baik yang terjadi dari transmisi lokal maupun import,” terang Rudi.
Dengan adanya penambahan kasus baru positif Covid-19 di Batam, ragam reaksi pun muncul dari masyarakat, yaitu salah satunya tentang beroperasi kembalinya Arena Gelanggang Permainan Ketangkasan Elektronik (Gelper) yang dikhawatirkan menjadi klaster baru penyebaran virus mematikan ini.
Adanya kekhawatiran ini tidak muncul tanpa alasan. Hal itu menyusul pada hari pertama beroperasi sejumlah Gelper seperti, Golden Game (GG), Nagoya dan E-Zone BCS, malah sudah kedapatan tidak tertib dalam hal menjaga jarak dan penggunaan masker.
“Kasus terus bertambah, kita tidak melarang gelper kembali beroperasi. Hanya saja sekarang kan kondisi penyebaran sedang berasa dalam masa puncaknya. Ada baiknya ditunda dulu atau pengelola harus komitmen dalam menerapkan aturan protokoler Kesehatan sesuai anjuran pemerintah, demi kepentingan bersama,” kata salah seoang warga bernama Hendra Mahendra (37) kepada BATAMINFO, Jum’at (12/06).
Seperti diketahui sebelumnya, Ketua Tim Posko Covid-19 Kepri di Batam, Buralimar mengungkapkan, surat resmi dari pemerintah pusat sebagai langkah menuju new normal usai pandemi covid-19 sebenarnya, tidak menyasar semua wilayah untuk bisa menerapkan skenario tersebut untuk saat ini.
Hal ini dia katakan menyusul adanya keluhan dari masyarakat terkait tempat hiburan malam (THM) dan gelanggang permainan (Gelper) yang diperbolehkan Pemerintah Kota Batam kembali beroperasi pada 15 Juni 2020 mendatang.
Menurut dia, seharusnya tidak semua sektor pariwisata digesa agar dapat bisa beroperasi kembali pada saat new normal. Sebab, pemberlakuan kebijakan ini disesuaikan dengan peta wilayah penyebaran Covid-19.
“Soal harus buka atau tutupnya saya tidak bisa jawab, saya hanya mengingatkan kalau rekomendasi dari Pemerintah Pusat itu, untuk masa uji coba New Normal ini adalah untuk sektor pariwisata di wilayah Lagoi dan Nongsa saja. Jadi intinya tidak semua wilayah,” kata Buralimar saat dihubungi melalui sambungan seluler, Kamis (11/06/2020).
Buralimar menegaskan, jika sektor pariwisata keseluruhan memang terpaksa harus dibuka juga, maka itu artinya harus dibarengi dengan pengawasan yang ekstra ketat. Sebab dengan kondisi yang masih berada di zona merah tentu kebijakan ini memiliki resiko besar.
“Saya tidak ingin melangkahi Wali Kota, itu wewenang dia. Saya saran saja kalau memang harus buka (THM dan Gelper) maka wajib patuhi Protokol Kesehatan dengan ketat, mereka harus task work, panitia kerja mereka, alur keluar dan masuk lokasi. Masker, sanitizer, dan jaga jarak itu sudah wajib,” tegasnya. (nio)












