Bataminfo.co.id, Batam – Satgas NTT Peduli Kepri mendampingi Orangtua Korban penikaman di Simpang Kara, Batam Center, Provinsi Kepri datangi Polsek Batam Kota untuk menggesa pihak Polsek terkait proses pengusutan terhadap diduga pelaku. Senin, (8/8/2022).
Kedatangan puluhan Anggota Satgas NTT Peduli Kepri ini dilandasi oleh kasus penikaman yang dilakukan oleh diduga pelaku berinisial BL terhadap korban bernama Samuel Prasetyo (22) setelah sempat adu mulut di Parkiran Simpang Kara, pada Kamis, 21 Juli 2022 lalu.
Keluarga korban yang mendatangi Polsek Batam Kota juga tampak membawa poster yang bertuliskan “Kami butuh keadilan dari Kapolsek, kami butuh tindakan nyata, bukan janji belaka!!!” demikian tulisan di poster tersebut.
Ketua Satgas NTT Peduli Kepri, Musa Mau mengatakan, kehadiran pihaknya ke Polsek Batam Kota adalah untuk meminta kejelasan dari pihak Polsek terkait perkembangan penanganan kasus penikaman korban yang merupakan anggotanya. Dia menyebutkan, hari ini merupakan kali ketiga pihaknya ke Polsek namun belum juga menemukan titik terang keberadaan pelaku. Mereka bahkan meminta estimasi waktu penanganan kasus tersebut.
“Ini sudah kali ketiga kami datang ke Polsek untuk meminta kejelasan penanganan kasus penikaman Samuel, tapi belum ada kejelasan. Tapi pihak Polsek sudah berjanji untuk tetap berusaha mencarinya sampai dapat dan Kapolsek berjanji bahwa proses hukumnya akan tetap berjalan. Kami masih menaruh harapan dan memberikan kesempatan kepada pihak Polsek untuk terus mencari pelaku,” katanya.
Musa mengatakan, hasil pertemuan pihaknya hari ini dengan pihak Polsek bahkan juga belum ada perkembangan. Namun, kata dia, pihak polisi bahkan sempat melacak keberadaan diduga pelaku terakhir berada di Riau. Pihaknya berharap, polisi segera menemukan pelaku. Pihaknya juga akan menggerakan anggota Satgas NTT Peduli untuk turut mencari pelaku. Kendati demikian, mereka berharap, pihak Kepolisian Batam Kota dapat bekerja lebih maksimal.
“Hasil pertemuan hari ini, dari kepolisian mengatakan bahwa sejauh ini belum ada perkembangan terutama dalam usaha untuk menangkap pelaku. Karena pelaku selalu berpindah-pindah tempat. Pihak kepolisian bahkan sudah melacak pelaku, tetapi titik terakhir, pelaku di Riau. Nomornya juga terakhir aktif disana sehingga polisi juga kesulitan mencari pelaku. Kita juga akan coba melacak pelaku dengan berbagai upaya. Tapi kami tetap berharap bahwa pihak Kepolisian Batam Kota bisa bekerja dengan maksimal,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Batam Kota, Kompol Nidya Astuti dalam pertemuannya dengan Bunga, Ibu korban beserta sejumlah Pengurus Satgas mengatakan, pihaknya telah bahkan hingga kini masih berupaya untuk mencaritahu keberadaan pelaku. Nidya juga bahkan menegaskan kepada pihak keluarga korban, bila adapun bantuan yang ditawarkan oleh keluarga pelaku, namun proses hukum harus tetap berjalan.
“Saya minta keluarga untuk sabar, berikan kami kepercayaan untuk terus berusaha mencari pelaku. Bila perlu kalo dapat info, boleh sampaikan ke kami. Saya tak mau janji, saya minta doanya saja biar perkara ini cepat selesai. Dan saya minta, jangan pernah perkara ini ada kata damai. Jangan pernah ada yang mengajukan ke saya untuk cabut laporannya! Mau korban sudah sembuh, sudah kembali beraktivitas, atau mungkin keluarga korban dapat bantuan dari keluarga pelaku disini seperti biaya pengobatan atau lainnya, tetapi itu tidak menghapus perbuatannya. Proses hukum harus tetap berjalan,” ucap Nidya. (Non)