Bataminfo.co.id, Batam – Suasana duka menyelimuti kawasan industri galangan kapal di Tanjunguncang, Batuaji, setelah sebuah kapal mengalami kebakaran hebat pada Selasa sore.
Insiden tragis yang terjadi di galangan milik PT ASL Shipyard ini merenggut lima nyawa pekerja, sementara tiga lainnya dalam kondisi kritis dan tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Salah satu korban selamat lainnya, Alatas Silaban mengalami luka dan kini dirawat di RS Mutiara Aini. Dalam keterangannya, Alatas mengenang detik-detik mencekam saat api tiba-tiba menyambar bagian tangki kapal yang sedang mereka kerjakan.
“Kami lagi kerja motong bagian tangki kapal. Tiba-tiba api langsung menyambar dan meledak. Banyak pekerja di dalam saat itu. Suasana panik, kami lari menyelamatkan diri,” ujar singkat Alatas
Berikut nama nama korban
Korban Tewas dan Luka-Luka
Dua dari lima korban tewas telah berhasil diidentifikasi, yakni:
• Gunawan
• Hermansyah Putra
Keduanya kini berada di kamar jenazah RS Mutiara Aini, Batuaji. Sementara tiga jenazah lainnya masih dalam proses evakuasi dan identifikasi oleh tim gabungan dari kepolisian, TNI, dan instansi terkait.
Adapun tiga korban yang mengalami luka bakar serius dan dirawat intensif di IGD RS Graha Hermine, adalah:
1. Amel Rivensky Gembiran Nababan (25) – warga Perum Oase, Batuaji
2. Benni Silaban (28) – warga Bukit Rindang, Batuaji
3. Rekki Harianto Butarbutar (25) – warga Komplek Kwartakarsa Perdana, Lubuk Baja
Asal Perusahaan Korban
Korban yang terlibat dalam peristiwa ini berasal dari dua perusahaan rekanan, yakni:
• PT Mancar Marine Batam
• Ocean Pulse Solution (OPS)
Kedua perusahaan tersebut diketahui tengah melakukan pekerjaan perbaikan (repair) di bagian tangki kapal ketika insiden terjadi.
Penanganan Medis dan Tindak Lanjut
Sementara itu, petugas medis di RS Graha Hermine menyampaikan bahwa luka bakar yang dialami korban tergolong berat dan memerlukan perawatan intensif.
“Kondisi mereka sangat kritis. Saat ini masih kami tangani dengan penanganan luka bakar lanjutan,” ujar seorang tenaga medis di lokasi.
Sementara itu, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan atas penyebab kebakaran. Proses identifikasi korban serta investigasi teknis penyebab ledakan melibatkan tim gabungan dari kepolisian, Basarnas, dan Dinas Ketenagakerjaan.











