Modus Jalin Kedekatan, Pemuda di Batam Gelapkan Puluhan Mobil ke Luar Kepri

Ket Foto : Konferensi Pers awak media bersama beberapa korban dugaan kasus penggelapan mobil ke luar daerah Kapri | Jumat, (28/24) | dok.Non/BI

Bataminfo.co.id, Batam – Kasus Dugaan penggelapan sejumlah mobil di wilayah Kota Batam yang nekat dibawa keluar ke beberapa daerah di Indonesia mulai terkuak.

Pasalnya, setelah sekian lama mendiamkan pelaku dugaan penggelapan yang diketahui bernama Edo (24) itu yang terus beraksi, korban pun kini berani angkat bicara kepada awak media.

Ternyata, tak hanya satu orang. Korban diketahui lebih dari lima orang. Korban mengaku memang memiliki hubungan kedekatan dengan si pelaku yang bermama lengkap Eko Fredho Yuwanto itu, sehingga korban berani untuk meminjamkan mobilnya kepada Pelaku.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu korban yang akrab disapa Reva yang didampingi sang suami bernama Koko Joni kepada sejumlah awak media pada Jumat, (28/6/24).

“Jadi awalnya itu dipinjam, di akhir Desember katanya ada keluarga yang akan datang jadi mau dipinjam untuk jemput keluarganya. Kemudian selang sepuluh hari, di awal Januari tanggal 8 2024, dia bilang kekurangan unit. Jadi setelah tanggal 8 itu, kami berjanjian untuk jumpa di kedai kopi dan bercerita. Dia pun bilang ‘Om saya pinjam mobil satu hari karena mobil saya kurang’ karena lagi ada keluarga. Karena saya sudah kenal jadi tidak meragukan sehingga saya pinjamkan. Lalu saya iseng foto dia dari belakang. Kita nggak rental. Cuman karena udah kenal dekat jadi pinjamin aja,” jelas Koko Joni.

Masih kata dia, “Mobil itu dibawa. Ketika saya kontak dia selalu alasan untuk kembalikan mobilnnya. Akhirnya mobil tak kembali. Lalu dia kabur. Rameh lah orang rental yang nyari Lalu saya dihubungi dan jumpalah kami sama kawan-kawan (rental), rupanya Jokinya si Rizky sudah dilepas. Kami ngumpul di Hotel Baverly. Nah, rental lain itu bilang 80 unit yang hilang. Lalu kami pindah ke i hotel dan jumpa sama korban yang lain,” sambungnya.

BACA JUGA:   Plt Gubernur Kepri Marlin Ingatkan ASN Jaga Netralitas di Pilkada 2024

Setelah melewati tahapan yang cukup panjang yakni mencari pelaku hingga ke keluarganya, Korban (Koko Joni & Reva) memutuskan untuk melaporkan ke Polisi atas dugaan penggelapan mobil.

“Akhirnya saya cari pamannya untuk hubungi si Edo untuk caritahu dimana mobil saya. Lalu pamannya komunikasi dan kasitau orang rental cari dan ada yang ketemu, ada yang tidak. Kami coba cari tapi tak dapat. Akhirnya kami buat laporan pada 29 Mei 2024. Waktu awal kenapa tak melapor si Edo karena ternyata harus pake surat dari Leasing. Karena mobil masih berstatus kredit di BCA. Info terakhir, Edo kabur. Waktu itu ditangkap sama orang rental. Dia kabur makanya saya beranikan diri lapor ke Polda. Sesudah itu dilimpahkan ke Polres,” ucapnya.

*Korban AK, Pemilik Mobil merk Daihatsu Terios*

Pada saat yang sama, AK yang juga mengaku sebagai salah satu korban yang kehilangan mobil, menyebut bahwa Edo tak bisa dihubungi setelah beberapa hari membawa kabur mobilnya. Kata dia, Pelaku diketahui mengaku memiliki Cafe di Sintai dan juga showroom mobil di daerah Batu Aji. Mobil milik AK yang hingga kini belum kembali itu bernopol BP 1501 RJ warna coklat metalik.

“Korban penggelapan yang diduga penipuan dan penggelapan atas nama edo orang Pati (Jawa). Kronologi awal mobil saya dipakai itu awalnya ditukar pakai. Mobil dia itu ternyata korban seperti saya juga. Dengan dalil besok mau diserahkan mobilnya, padahal nyatanya kan alasan ketika ditanya terus dimana mobil. Setelah beberapa hari nomornya tak aktif lagi. Si Edo ini punya Cafe di Sintai. Punya usaha showroom mobil katanya di Batu Aji. Tapi nggak tau benar apa nggak. Nomornya enggak bisa dihubungi lagi,” jelas AK saat diwawancarai oleh Bataminfo.co.id.

BACA JUGA:   Orangtua Samuel Didampingi Satgas NTT Peduli Kepri Menggesa Polsek Batam Kota Usut Tuntas Pelaku Penikaman

Selang beberap hari, Abdul mendapatkan informasi bahwa mobilnya itu diduga kini berada di Demak Jawa. Seperti korban lainnya, Abdul berani meminjamkan mobil karena telah mengenal pelaku. Namun siapa sangka, mobil AK malah dibawa kabur dan hingga kini belum ditemukan keberadaan pasti.

“Setelah beberapa hari kemudian,
6 April lalu mobil saya sudah lewat dari Tungkal Jambi. Mobil saya 1. Info terakhir, mobilnya ada di Demak. Itu berdasarkan data yang kita dapat dari Tungkal. Terus ada info lagi , mobil itu dijual sama orag Demak. Berarti data dari Tungkal itu sinkron menurut kesimpulan saya. Udah lama kenal sama si Edo. Dia banyak yang kenal memang. Total dari info teman-teman yang kehilangan juga itu sekitar 125 Korban, mobil yang hilang ± 80 unit, motor ± 30 an, motor saya kurang tau jelas. Yang udah balik mobil punya orang rental sebagian udah pada balik karena sebagian ada GPS nya.
Yang belum ketemu itu sekitar 15 mobil lah,” jelas dia.

BACA JUGA:   Polsek Sekupang Gerebek Rumah di Gang Bahari, Dua Maling Motor Ditangkap

*Korban Emzahrawani, Pemilik Mobil Agya merah*

Di tempat yang sama, adapun korban lainnya yakni, Emzahrawani atau akrab disapa Meme turut menyampaikan hal yang sama. Pemilik mobil agya warna merah dengan nomor polisi (nopol) BP 1627 R6 itu merasa dirinya telah ditipu oleh pelaku. Pasalnya, dari bukti KTP yang ditunjukan ke awak media, terdapat dua identitas yang berbeda.

“Awalnya mobilnya dipesan. Udah kenal lama juga. Kami bukan rental. Jadi karena teman jadi saya kasi dong. Beberapa hari kemudian hilang kontak. Mobil terakhir di Tiban. Terakhir kami jumpa mobil di depan Nagoya mantion. Cewek itu (Pelaku) ngekos dekat situ. Seterusnya nggk ada. Katanya ‘mobil di Tiban saya titip di saudara. Nama panggungnya sih Dewi, tapi ganti..ganti juga nama panggung. Saya manggilnya nur. Dia masih bisa dihubungi. Tapi tak angkat telepon. Udah dihubungi cuman enggak direspon,” ujar Wanita yang akrab disapa Meme didampingi suaminya.

Masih kata korban ini, “Setelah kita caritahu, ini ada dua KTP. Yang ini KTP atas nama si Nur, lalu yang satu lagi ini atas nama si Edo. Saya tanya, Tiban itu kan luas. Di Tiban mana? Tapi jawabannya di Tiban. Mobil itu katanya mau dipake seminggu. Kita juga kasi karena kan dia nitip KTP sama kami,” sambung suami korban.

Para Korban ini berharap, mobil yang telah dibawa kabur itu segera ditemukan. Mereka juga meminta kepada pihak Kepolisian agar segera mengusut kasus sindikat penggelapan tersebut hingga tuntas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *