Oktober, Pembelajar Tatap Muka di Kepri Mulai Digelar

Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Foto : istimewa

Bataminfo.co.id, Tanjungpinang – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berencana membuka kembali pembelajaran tatap muka bagi pelajar sekolah pada bulan Oktober mendatang.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan sebagai persiapan, dia akan mematangkan rencana tersebut dan membahas bersama kepala daerah baik Bupati dan Wali Kota.

“Tatap muka di Oktober. Kenapa kita tetapkan Oktober, agar kita punya waktu untuk membahas sama semua kelapa daerah. Supaya dari hulu ke hilir itu pendidikan betul-betul dikontrol. Mulai dari anak datang, anak belajar, sampai anak pulang,” ujar Gubernur Kepri, Ansar Ahmad usai menyerahkan bantuan bagi masyarakat dari Baznas Kepri, Rabu (8/9).

BACA JUGA:   Ada 14 Titik Lokasi Vaksinasi untuk Lansia di Batam

Kemungkinan, untuk mengontrol siswa selama proses belajar tatap muka di sekolah, akan dibentuk Satgas (Satuan Tugas) di sekolah-sekolah. Nantinya Satgas akan ditempat di setiap kelas, untuk mengingatkan siswa agar terus menerapkan protokol kesehatan.

Para siswa dan guru tingkat SLTP dan SLTA yang melakukan belajar tatap muka, harus yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

BACA JUGA:   Dansat Brimob Polda Kepri Terbang ke Poso Jenguk Anggotanya

“Yang boleh mengikuti untuk level SMA dan SMP yang sudah wajib vaksin, yang mereka sudah mengikuti vaksinasi. Termasuk tenaga pengajar. Kecuali ada alasan klinis,” sebut Gubernur.

Pemprov Kepri akan menanyakan kepada Pemerintah Pusat, apakah tenaga pengajar dapat diberikan vaksinasi dosis 3 atau booster. Apalagi saat ini vaksin moderna masih banyak, setelah digunakan untuk dosis 3 atau booster bagi tenaga kesehatan dan tenaga pendukung.

BACA JUGA:   Empat Daerah di Kepri Terkena Perpanjangan PPKM Mikro, ini Aturan Lengkapnya

“Maka kita mau Tanya dulu, kalau boleh guru-guru, kemudian seperti petugas LP, petugas di pelabuhan kalau boleh menggunakan untuk booster, kita pakai. Tapi kalau tidak, kita berikan untuk masyarakat tapi kita bagi dua dosis. Kalau tak nanti tak ada jaminan datang lagi, tak mungkin dosis duanya beda-beda,” tandas Gubernur. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *