Bataminfo.co.id, Batam – Warga Batam menyebut proyek pembangunan Jalan Sei Ladi Kota Batam tepatnya di dekat Perumahan Sandona merupakan proyek tipu-tipu dari Dinas PUPR Kepri.
Pembangunan akses jalan dari tempat saluran air, tepat samping Perumahan baru yakni Artha Batam Sanctuary yang bersampingan dengan Perumahan Sandona menuju ke arah belakang perumahan tersebut, yang tengah digarap oleh Dinas PUPR Kepri untuk tahun anggaran 2024 ini diketahui senilai 4,3 miliar rupiah.
Seorang Warga di Perumahan Sandona, kepada Tim Redaksi Bataminfo dirinya menyebut bahwa proyek yang tengah digencar, bersamaan dengan pembangunan fly over oleh BP Batam itu merupakan kebijakan Pemprov Kepri untuk membuat akses jalan.
“Iya, katanya nanti jalannya bakal sampai ke belakang sini. Nah yang di depan itu longsor tapi dibuatkan jalan disamping bagian bawa itu. Katanya lurus kesini, nggak tau nyampe kesini nggak. Katanya sih jalannya itu langsung tembus ke belakang, nyebrang ke Sungai,” kata dia.
Terkait proyek ini juga disentil oleh pihak lainnya sebagai pemerhati lingkungan, karena dinilai hanya akal-akalan dari Pemprov Kepri ditengah proyek pembangunan jalan layang yang sementara dibangun oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Sebagaimana disampaikan oleh Budi Prasetyo selaku Ketua Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (JPKP) Kota Tanjungpinang, pihaknya akan menyurati Dinas terkait jika benar proyek tersebut hanya tipuan belaka.
“Lagi viral di media sosial katanya proyek tersebut hanya tipu-tipu, dari Dinas PUPR Kepri, apa benar demikian? jika ini benar, kami dari JPKP siap menyurati Dinas terkait, dan intansi lainnya untuk diselidiki. Terus ini kalau di bikin jalan kan di timbun lalu airnya di buang ke mana? lagian depan jalan itu kan fly over yang dibangun oleh BP Batam dengan nilai fantastis, masa kurang juga? ujarnya.
Lagi kata dia, “Apalagi di dalam pembangunan tersebut akan mempersempit aliran sungai Sei Ladi. Ini sangat berbahaya, seharusnya aliran sungai itu diperlebar dan didalamkan bukan dikecilkan, nanti bisa-bisa akan ada banjir, terus kalau banjir siapa yang akan bertanggungjawab? Jangan sampai proyek yang bernilai fantastis ini dikerjakan dengan asal-asalan,” sambung dia.
Warga berharap, pembangunan yang seolah disengaja, sejalan dengan proyek BP Batam yang tengah digencar ini tidak merusak lingkungan dan juga pemukiman warga yang telah lebih dahulu ada.












