Sepanjang Januari-Februari, 46 Kasus Kebakaran Terjadi di Tanjungpinang

TNI-Polri memadamkan api yang membakar lahan. Foto : istimewa

Bataminfo.co.id, Tanjungpinang – Sepanjang bulan Januari hingga Februari 2021, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tanjungpinang mencatat telah terjadi 46 kasus kebakaran di kota tersebut.

Kepala (DPKP) Pemko Tanjungpinang, Hantoni menuturkan, dari 46 kasus tersebut, 15 kasus terjadi pada bulan Januari, sedangkan bulan February terjadi 31 kasus kebakaran.

“Dari 46 kasus tersebut, objek yang paling banyak terbakar adalah lahan mencapai 37 kasus, hutan 2 kejadian. Kebakaran ini disebabkan kelalaian warga membakar sampah, kemudian ditinggalkan sebelum dipadamkan,” ujar Hantoni, di lansir dari Antara, Selasa kemarin.

Selebihnya adalah kejadian kebakaran terjadi pada objek, seperti rumah toko (ruko), bengkel galangan kapal, meteran listrik, warung, rumah, gedung, dan sepeda motor yang dipicu korsleting listrik.

BACA JUGA:   Istri Oknum DPRD Tanjungpinang Cabut Laporan KDRT, Polisi Hentikan Penyelidikan

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil saja,” ujarnya pula.

Hantoni mengatakan kasus kebakaran yang terjadi sejak Januari hingga Februari 2021 semuanya bisa ditanggani DPKP dengan mengerahkan petugas dan mobil damkar.

Sebanyak 46 kasus kebakaran itu, katanya lagi, salah satu yang paling besar adalah kejadian kebakaran lahan mencapai 55 hektare yang terjadi di Hutan Lindung Sungai Pulai Kilometer 14, Kecamatan Tanjungpinang Timur, dan kebakaran 42 hektare areal Hutan Lindung Bukit Kucing, Kecamatan Bukit Bestari.

BACA JUGA:   Kebakaran Hutan dan Lahan di Galang, Kapolda Kepri Turun Langsung Ikut Padamkan Api

“Bahkan, Senin (22/2) saat memadamkan api di area Hutan Lindung Bukit Kucing, satu unit mobil damkar ikut terbakar di lokasi kejadian,” ujar Hantoni.

Pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak membakar sampah sembarangan, apalagi ditinggalkan dalam keadaan masih menyala. Hal ini, akan memicu kebakaran terlebih saat musim kemarau dan angin kencang saat ini.

BACA JUGA:   Vaksinasi Pelajar di Tanjungpinang: Terima Kasih BIN

“Partisipasi aktif masyarakat adalah peran penting dalam aspek kesiagaan terhadap bencana. Jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita,” ujarnya lagi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *