Batam  

Surya Makmur Nasution Sebut Generasi Muda Sebagai Penentu Masa Depan Bangsa Indonesia

Ket Foto: Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Batam, Surya Makmur Nasution | dok.Non/BI

Bataminfo.co.id, Batam – Berbeda dengan Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun-tahun sebelumnya, pemilu kali ini diketahui, lebih dari 50 persen suara milenial menjadi penentu siapakah yang akan lolos menjadi pemimpin bangsa indonesia.

Sebagaimana dilansir dari website resmi kpu.go.id, pemilih yang telah terdata saat ini dalam pemilu 14 Februari mendatang ± sebanyak 55% berasal dari Generasi Z dan Milenial.

Pentingnya peran generasi muda ini diharapkan nantinya bisa membantu KPU dalam momentum pemilu dengan memiliki persepsi dan cara pandang bahwa pemilu sebagai sarana integrasi bangsa, sarana mempersatukan bukan memecah belah.

Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Batam, Surya Makmur Nasution menyebut, untuk mendapatkan perhatian dan suara generasi muda, diperlukan pendekatan khusus.

“Kalau dengan teman-teman generasi milenial, pendekatan yang paling tepat adalah memberikan penghargaan kepada teman-teman. Ayok kita dengar apa yang mereka inginkan. Ayok mari kita berkumpul dengan mereka. Agar kita tahu, mereka itu maunya apa. Jangan sampai kita ini selalu merecoki dengan teman-teman milenial ini dengan pendekatan-pendekatan yang struktural. Menurut saya, itu tidak akan bisa memberikan pengaruh. Karena mereka punya dunia atau komunitas sendiri. Dan mereka lebih mempercayai komunitas itu,” tutur Surya saat diwawancarai pada Rabu, (10/24) lalu.

BACA JUGA:   Wali Kota Batam Pertimbangkan Kembali Rencana Belajar Tatap Muka

Menurutnya, pendekatan sederhana yang lebih signifikan untuk diterapkan kepada generasi milenial pada pemilu 14 Februari mendatang dengan memberi ruang seluas-luasnya. Surya menilai, ketidaktertarikan gen Z dan milenial terhadap politik sebenarnya karena cara dan atau pola para politikus itu sendiri.

“Kita harus bisa melakukan pendekatan dengan mereka, mau mendengar mereka, mau membuka akses selebar-lebarnya dengan mereka. Saya senang dengan mereka karena Anak-anak milenial ini asik. Pemikiran mereka juga bagus. Sebetulnya kalau kita ajak dialog, mereka juga fine (baik) saja. Kenapa gen Z dengan politik itu tidak begitu tertarik? Karena perilaku para politisi, perilaku para anggota DPRD yang dilihat mereka tidak mencerminkan bisa mewakili mereka,” tuturnya.

BACA JUGA:   Muat Penumpang Berlebihan dan Tanpa Surat Kesehatan, Dua Kapal di Batam Diperiksa Polisi

Masih kata dia, “Saya yakin masih ada orang yang baik, masih ada orang yang bisa jadi wakil para generasi muda. Dan saya mengatakan, anda tidak perlu harus memilih saya. Tapi, anda harus membandingkan. Anda harus cari tahu informasi. Siapa yang akan jadi pilihan anda, ayok dilihat rekam jejaknya. Benar nggak ini orangnya bisa memperjuangkan aspirasi kita. Kalau dia benar bisa yah kenapa kita ke lain hati?,” sambungnya.

BACA JUGA:   Tak Jera Masuk Penjara, Anak Muda ini Curi Dua Motor di Batam

SMN mengajak para gen Z dan milenial untuk mencaritahu informasi dan rekam jejak calon pemimpin terlebih dahulu sebelum menentukan pilihan. Dia juga menegaskan bahwa masa depan bangsa Indonesia saat ini sebenarnya ada di tangan para generasi muda.

“Kita harus tahu rekam jejaknya. Harus tahu bagaimana dia diberikan amanah, bagaimana dia melakukannya dan bagaimana dia memperjuangkan kepentingan masyarakat. Serius, sungguh-sungguh atau tidak. Itu yang perlu saya sampaikan kepada generasi milenial, bahwa hari ini masa depan bangsa itu ada di tangan generasi milenial. Karena, hari ini faktanya 50 persen lebih yang menjadi pemilih di pemilu 2024 adalah anda gen z ataupun milenial,” ujarnya. (Non/BI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *