Sempat Menghilang Saat Melaut, Warga Bintan Ditemukan Tak Bernyawa

Bataminfo.co.id, Bintan – Pencarian dan pertolongan terhadap korban hilang kontak yang terjadi di perairan Senggiling, Kabupaten Bintan Provinsi Kepri akhirnya di temukan dalam keadaan meninggal dunia pada, Kamis 19 September 2024.

Adapun identitas korban hilang kontak yang saat melaut di laut Senggiling bernama Tammu, Laki – Laki berusia 84 Tahun. Ia diketahui hendak melaut di Perairan senggiling hilang pada hari selasa 17 September 2024, pada waktu itu juga hampir di sebagian wilayah Provinsi Kepri mengalami terjangan angin ribut.

Menurut keterangan ardila selaku Humas Basarnas Kelas A Tanjungpinang menjelaskan dalam pers rilisnya sebagai berikut;

“Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan Pak Tammu, seorang nelayan yang hilang kontak di wilayah Senggiling, Kabupaten Bintan Provinsi Kepri Dibantu oleh nelayan sekitar, Pak Tammu akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di wilayah Perairan Pantai Desa Senggiling, Kabupaten Bintan pada hari Kamis, 19 September 2024, kurang lebih pada pukul 09.45 WIB. Korban kemudian dievakuasi dan dibawa menuju ke rumah duka, “tulis Ardila dalam keterangan Pers Rilisnya pada media Bataminfo.co.id

BACA JUGA:   Unjuk Rasa Mahasiswa di DPRD Batam, ini Tuntutannya

Kemudian beliau menjelaskan bahwa Sebelumnya, Pak Tammu dikabarkan hilang kontak oleh para nelayan pada saat melaut di wilayah Senggiling pada hari Selasa, 17 September 2024 pukul 21.00 WIB. Korban mulai hilang kontak saat angin puting beliung menerjang kawasan tersebut.

“Dengan telah ditemukannya korban, maka secara resmi operasi SAR dinyatakan selesai. Seluruh unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih,” ungkapnya

BACA JUGA:   Bea Cukai Batam Berhasil Tegah 450 Koli Sepatu Bekas Impor

Kemudian menurut keterangan Kepala Basarnas Kelas A Tanjungpinang pada media ini menjelaskan bahwa anggota yang di kerahkan berjumlah 19 Orang.

“Anggota yang dikerahkan 19 orang dengan alat utama 1 unit RIB ( Rigid Inflatable Boat) 1 Unit Perahu karet, peralatan thermal drone serta alat sonar deteksi bawah air (aqua eye),” jelas Fazlli.

Berdasarkan kronologi kejadian awal bahwa berdasarkan keterangan pers rilis yang di sampaikan Basarnas Kelas A Tanjungpinang menjelaskan bahwa kronologi kejadian kecelakaan terjadi pada hari selasa pukul 21.00 Wib.

Operasi SAR Kecelakaan Kapal Nelayan Hilang Kontak POB 1 (Satu) Orang di Perairan Senggiling, Kabupaten Bintan adapun Terima informasi kejadian pada Rabu, 18 September 2024 pukul 10:10 WIB.

BACA JUGA:   Elektabilitas Meningkat, Marlin Agustina : Pembangunan Batam Butuh Kesinambungan

Adapun Kronologis singkatnya sebagai berikut bahwa Pada hari Rabu, 18 September 2024 pukul 10:10 WIB Terima info dari Ketua Nelayan Senggiling Kabupaten Bintan Bapak Arif (0858-3613-1981) bahwa pada Hari Selasa, 17 September 2024, pukul 21:00 WIB, telah terjadi Kecelakaan Kapal 1 (Satu) orang Nelayan atas nama Tammu hilang kontak pada saat melaut di wilayah Perairan Senggiling Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Korban diketahui hilang kontak pada saat terjadi angin ribut, Korban pergi melaut dengan menggunakan sampan kecil (Budi)