Berikut Pandangan Pakar Politik Terhadap Pilkada Kepri 2024

Keterangan Foto: Kantor KPUD Provinsi Kepri pada saat pendaftaran pasangan Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur, Dok : (Budi/Bi)

Bataminfo.co.id, Tanjungpinang – Peta Politik tingkat Gubernur Provinsi Kepri sudah jelas, H Ansar Ahmad Bersama Nyanyang haris Pratamura yang datang sebagai Pertahana akan melawan H Muhammad Rudi dan Aunur Rafiq dalam Kontestasi Pilkada Tahun 2024, apalagi setelah berkas kedua Pasangan Calon tersebut dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat, pada Senin (16/09).

Keduanya sama-sama telah mendaftar di Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Kepri Pada tanggal 26 Agustus 2024, Daftar di tanggal yang sama menunjukkan tekad yang sama demi meraih kursi Satu Dan Dua Tingkat Provinsi Kepulauan Riau.

Dua Sosok Calon Gubernur saat ini merupakan orang yang telah malang melintang di dunia Politik Tentu saja datang sebagai Pertahana Ansar Ahmad tanpa ragu menggandeng Wakilnya yang datang dari Kota Batam dengan di usung partai Gerindra, Pengalaman semasa duduk di legislatif tingkat Provinsi Kepri membawa Nyanyang maju menjadi Wakil Gubernur Pertahana Ansar Ahmad.

Lain Pula Sosok dari Muhammad Rudi, datang sebagai penantang kali ini Rudi bukan sosok sembarangan. Kemenangan dua periode saat duduk sebagai Walikota Batam memantapkan dirinya untuk ikut bertarung sebagai calon Gubernur Kepri, Bersama Aunur Rafiq yang merupakan Bupati dua Periode Kabupaten Karimun juga menjadi modal kuat untuk meraih suara tertinggi di Pilkada Kepri tahun 2024 ini. Makan dan

BACA JUGA:   Menparekraf Sandiaga Uno Buka Secara Resmi Tanjungpinang Fest 2024

Dalam sesi wawancara bersama Dosen Zamzami A Karim media Bataminfo.co.id coba menggali informasi dengan munculnya dua kekuatan besar yang saat ini siap bertarung dalam kontestasi Pilkada 2024 tingkat Provinsi Kepri, saat media ini bertanya bagaimana kekuatan Rudi yang hanya di usung dua partai besar dengan melawan H Ansar Ahmad yang di usung banyak calon partai besar.

“Kita tidak bisa melihat dari satu sisi saja, saat ini saya melihat Nasdem sedang mengkonsolidasikan kekuatan besarnya, kita bisa lihat itu di berbagai media, sebelumnya kita bisa melihat bahwa Rudi sempat seperti mengibarkan bendera putih dalam tanda petik seperti itu, namun setelah adanya keputusan MK semuanya berubah begitu cepat, bahkan Rudi juga dulu sempat mendukung Amsakar Ahmad maju sebagai walikota Batam yang dimana Amsakar sendiri dengan terang – terang mendukung Ansar Ahmad namun kita tidak bisa melihat politik begitu saja, padahal Amsakar Ahmad merupakan ketua DPD Nasdem Kota Batam, kalau politik jangan dilihat di atas saja, coba lihat akar rumputnya seperti apa, basis masanya dan lain-lain,” jelas Dosen pakar Politik Provinsi Kepri pada media Bataminfo.co.id.

Sebagai pakar politik yang kami anggap netral Zamzami a Karim melanjutkan diskusinya dengan menyatakan bahwa saat ini Rudi sedang menggaet kekuatan politik Nasdem di Batam, dengan mendukung Amsakar Ahmad pada Pilwako Batam, karena beliau sebagai ketua DPD Nasdem Batam, apa lagi Batam memiliki DPT Terbanyak di Kepri jadi Batam akan menjadi magnet utama dalam kontestasi pilkada Kepri 2024.

BACA JUGA:   Gelar Jum'at Curhat, Polsek Belakang Padang Bahas Pentingnya Kekompakan dan Saling Menjaga Kamtibmas

“Saya lihat dengan mendukung nya Rudi kepada Amsakar dan Li Claudia Candra pada kontestasi Pilwako Batam ini, Rudi mencoba menggaet masa Nasdem di Batam, kita juga tidak bisa melihat sesuatu itu dari Dukungan partainya saja, karena yang memilih itu kan juga Masyarakat,”jelasnya kembali.

Walaupun Ansar didukung partai besar, jangan sampai membuat beliau terlena saya rasa beliau orang yang paham politik, hal ini terbukti dengan kemenangan beliau menjadi DPR RI dan juga pernah jadi Bupati Kabupaten Bintan pada periode lalu.

“Kita tidak bisa melihat bahwa ini didukung partai besar ini didukung partai sedikit lalu ini menang dan ini tidak, kan partai itu dari DPP itu semua keputusan DPP, ya walaupun banyak partai mendukung Ansar dan Sedikit mendukung Rudi saya rasa semuanya masih dinamis lah, “ungkapnya kembali

” Jika mau dilihat kekuatan keduanya kita harus melihat bagaimana usaha keduanya merebut simpati Rakyat pada Tingkat Provinsi Kepri, secara elektabilitas ataupun survei ini semuanya berbeda – beda, ada survei ini memenangkan Ansar ada juga survei ini memenangkan Rudi semuanya masih bisa terjadi, saya rasa kalaupun ada yang menang dan kalah pada pilkada nanti keduanya akan kalah tipis dan menang tipis, semuanyaa masih panjang sampai penentuan suara akhir masyarakat pada masa pencoblosan, “ungkapnya kembali

BACA JUGA:   Ekspedisi JNE Duta Mas Mendadak Tutup Usai Diberitakan

Lanjutnya kembali, “Patut diingat sebelum putusan MK keluar semuanya akan menyatakan Ansar Ahmad akan melawan kotak kosong, pada kontestasi pilkada Kepri 2024, namun sejak putusan itu keluar dan wajib di taati, semuanya berubah, jadi pada intinya kita memilih nanti tidak ditentukan berdasarkan keputusan DPP saja tapi juga berdasarkan hati dan pikiran masyarakat sendiri mau pilih siapa,” tuturnya.

“Jadi kita nantinya tidak hanya di sodorkan melawan kotak kosong saja, atau kita masyarakat Kepri tidak disodorkan berdasarkan keputusan DPP tapi kepada hati dan nurani masyarakat bahwa sejak adanya keputusan MK, semua partai bisa mengusulkan kader terbaik nya, saya rasa Pilakda Kepri Tahun ini jauh lebih menarik sejak adanya keputusan MK, untuk yang menang ataupun kalah nantinya semua di tentukan masyarakat, walaupun secara komposisi kursi di Legislatif Kepri Ansar Ahmad sangat dominan dengan kira-kira perhitungan saya sekitar 80 Persen, tapi secara elektabilitas survei keduanya masih sangat mungkin saling menang dan kalah, tentu semua itu dengan tekad bagaimana menggaet simpatik Suara Rakyat Kepri,”tutupnya.(Budi)