Raih Peringkat ke 3 Batam Innovation Award 2024, Kepsek SMPN 20: Kompas Sebagai Wadah bagi Siswa

Ket Foto: SMPN 20 Tiban Batam raih penghargaan Batam Innovation Award untuk kali kedua | dok.BI

Bataminfo.id, Batam – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 20, Tiban-Batam sebagai sekolah penggerak angkatan ke-2 berhasil meraih penghargaan yang kedua kalinya pada ajang Batam Innovation Award (BIA) dari Bapelitbang Pemerintah Kota Batam.

Diketahui, pada tahun 2023 lalu, sekolah ini telah berhasil meraih penghargaan inovasi award pada kategori non digital, sedangkan pada tahun 2024 ini berhasil meraih peringkat ke-3 untuk kategori sekolah terinovatif. Piagam dan hadiah lomba langsung diserahkan oleh Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid kepada Kepala Sekolah SMPN 20 Batam T. Fetti Aryani.

Inovasi yang dilombakan oleh SMPN 20 Batam berjudul “KOMPAS” yang merupakan singkatan dari Komunitas Pelajar Asyik dan Cerdas. Inovasi KOMPAS dibentuk sejak awal tahun 2023 yang merupakan salah satu program yang diusung oleh salah seorang Guru Penggerak SMPN 20 Batam.

Sebagaimana diketahui, program ini dibentuk untuk memfasilitasi bakat dan minat peserta didik pada bidang science, lingkungan hidup, anti perundungan dan kewirausahaan. Kompas merupakan komunitas pelajar SMPN 20 Batam untuk menyuarakan pilihan, bakat, dan minat mereka dengan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.

BACA JUGA:   Resmikan Geudong Kopi, Marlin Agustina Dukung Pengembangan UMKM di Batam

Kepala Sekolah SMPN 20 kepada media Bataminfo.co.id, dirinya mengatakan bahwa komunitas yang dinamai KOMPAS ini merupakan wadah bagi para Siswa untuk mengesplor bakat mereka.

“Komunitas KOMPAS bukan termasuk intrakurikuler, ko kurikuler, atau ekstrakurikuler, tetapi murni sebuah inovasi dalam memfasilitasi voice, choice, dan ownership untuk membentuk student agency (kepemimpinan pada murid). Selama ini bakat dan minat peserta didik belum sepenuhnya tereksplor jika hanya mengandalkan kegiatan ekstrakurikuler. Secara alami peserta didik memiliki rasa ingin tahu dan yang tinggi terhadap berbagai hal. Oleh sebab itu SMPN 20 Batam memfasilitasi rasa ingin tahu peserta didik tersebut dalam kegiatan yang positif dengan dibentuknya KOMPAS,” jelas dia kepada Bataminfo.co.id pada Sabtu, (10/8/24).

BACA JUGA:   Perkenalkan Diri Sebagai Pejabat Baru, Kapolsek Sekupang Jalin Silaturahmi Bersama Warga

Masih kata dia, “Sekitar 70 orang peserta didik sudah menjadi anggota komunitas, yang mana pada setiap kegiatan komunitas selalu didampingi oleh guru yang telah ditunjuk oleh Kepala Sekolah. Kegiatan komunitas dilakukan pada Hari Jum’at siang. Banyak manfaat yang dirasakan sekolah setelah berjalannya inovasi ini, diantaranya menurunkan kasus prundungan disekolah kaena anggota komunitas ikut berkontribusi menjaga iklim keamanan sekolah,” sambungnya.

Kata dia, dengan meningkatnya kepedulian peserta didik dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan memahmi bahaya sampah plastik. Kegiatan komunitas dapat melatih jiwa wirausaha peserta didik dengan memanfaatkan peluang yang ada di sekitar sekolah dengan cara menanam cabe dan jagung. Selain itu kreatifitas peserta didik meningkat dalam mewujudkan jiwa scientist dengan cara memproduksi sabun batangan dan sabun cair. Hasil produksi sabun ini, sudah dimanfaatkan oleh sekolah sebagai sabun cuci tangan.

BACA JUGA:   Korban Banjir di Tiban dapat Bantuan Sembako dari Polsek Sekupang

Sebagai Kepala sekolah, Fetti menyebut pihaknya berupaya memfasilitasi dan mendukung kegiatan komunitas seluas-luasnya agar terwujudnya profil pelajar pancasila. Kepala sekolah berharap agar komunitas-komunitas lainnya bisa dibentuk juga, agar bakat dan minat peserta didik bisa tersalurkan dengan baik sehingga sekolah bisa jadi rumah kedua bagi mereka.

“Sekarang ini sudah ada empat komunitas di SMPN 20 Batam yaitu pada bidang science, kewirausahaan, anti perundungan, dan lingkungan hidup. Kepala sekolah berharap akan bermunculan komunitas-komunitas pada bidang lainnya seperti jurnalistik, teater, literasi, dan sejenisnya. Sehingga kegiatan komunitas ini betul-betul dapat menekan kasus kenakalan remaja di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Jangan ragu-ragu untuk terus berinovasi demi terciptanya lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif,” ucap Fetti Aryani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *