Mantan Anggota DPRD Kepri Minta Aparat Tindak Tegas Ungkap Sponsor Kasus Love Scamming

Bataminfo.co.id, Batam – Sebanyak 88 Warga Negara Asing asal negeri China yang berada di Kota Batam ditangkap Polri terkait kasus pemerasan melalui video call seks (VCS). Dalam penangkapan ini, Polri bekerja sama dengan Polisi China untuk membongkar tindak pidana love scamming di Batam, hal ini juga dibenarkan oleh pihak Imigrasi Kota Batam yang sebelumnya sempat kecolongan dalam kasus pemerasan melalui video call sex (VCS) yang melibatkan 88 WNA China di Batam
Sebelumnya Jaringan kejahatan internasional love scamming di Batam disinyalir dibantu oleh salah seorang pengusaha di Batam.

Berdasarkan berita sebelumnya dengan judul “Aksi Love Scamming Di Duga Melibatkan Seorang Pengusaha Batam” menjadi atensi sendiri dari seorang mantan Anggota DPRD Kepri yang berasal dari Kota Batam bernama Ruslan Kasbulatof

Menurut keterangan Ruslan ada beberapa point yang hendak beliau sampaikan kepada Media Bataminfo.co.id lewat sambungan telpon, Ruslan menjelaskan kalau dirinya sangat mengapresiasi kinerja Polda Batam

“Pertama saya ingin mengucapkan Selamat kepada polda kepri atas berhasilnya menangkap 88 WNA Asal Tiongkok yang melakukan Tindakan pemerasan melalui video call seks, kedua saya ingin menyampaikan kepada pihak Polda Kepri untuk membongkar siapa saja sponsor dari dalangnya ini dan ini harus di expos kepada media serta Masyarakat agar masyrakat tahu dan hal-hal semacam ini tidak terjadi lagi di Kota Batam,”ujar Ruslan kepada media Bataminfo.co.id pada Sabtu (02/09)

BACA JUGA:   Ada Gudang Timbunan Solar di Batu Ampar, Diduga Hasil Langsiran Truk

Selain itu beliau berharap agar sponsor yang membiayai mereka dari awal berkegiatan ini harus mendapatkan jeratan yang maksimal sesuai hukum yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

“saya berharap dan meminta kepada pihak Pihak Polda Kepri untuk menjerat sponsor tersebut dengan pasal berlapis karena mereka dalangnya dan hal ini sebagai bukit kinerja Polda Kepri untuk lebih kredibel kedepan. Dan saya pihak sponsor tersebut di jerat sesuai dengan peraturan hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia,”jelasnya

Selain itu beliau juga menyesal kepada Pihak Imigrasi Kota Batam di mana dalam permasalah kasus ini sangat lemah dan di anggap tidak kredibel dalam melakukan kerjaannya

BACA JUGA:   Gubernur Ansar Bahas Inflasi, Stunting, sampai PPDB di Rakor Forkopimda Kepri

“saya sangat menyesal dan kecewa terhadap kinerja dari Imigrasi Kota Batam, sementara kita dari Indonesia memperketat pengawasan pekerja asal Indonesia untuk bekerja keluar negeri sementara Imigrasi Kota Batam malah mempermudah masuknya WNA Asal Cina yang melakukan Tindakan pemerasan terhadap masyarakat Indonesia, bahkan imigrasi Kota Batam dengan mudah serta menggampangkan pekerja migran dari tiongkok untuk masuk di wilayah Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia,”pungkasnya

Bahkan, praktik love scamming tersebut juga disediakan hotel milik pengusaha itu sendiri, pengusaha ini juga di duga bertindak sebagai sponsor atas kedatangan WNA China yang di tangkap oleh Polda Kepri .

Informasi yang didapatkan, praktik love scamming itu dilakukan di hotel milik pengusaha di kawasan Nagoya, Lubuk Baja. Pengusaha menyediakan lokasi khusus di hotel miliknya itu

“Memang setiap akhir pekan, di lantai IV itu disediakan khusus buat mereka. Semuanya orang Tiongkok,” ujar salah satu sumber yang tidak mau di sebutkan namanya

Pada akhir pekan, mereka yang bekerja di sana bisa mendapatkan uang tip mencapai jutaan rupiah dari warga Tiongkok tersebut.

BACA JUGA:   Rayakan Idul Adha, Masjid Raudhatul Jannah Sekupang Gelar Sholat Ied Pagi Ini

“Mereka selalu ngasih tip. Sudah hampir 2 bulanan ini mereka ke hotel,” katanya.

Selain hotel ini, aksi love scamming tersebut dilakukan di Ruko Komplek Sakura Permai, dan di Hotel Musik, Batu Ampar.
Pantauan di Ruko Komplek Sakura Permai, polisi menyegelnya. Di depan ruko berlantai IV tersebut terpasang plank bertuliskan PT Mitra Usaha Property.

Sementara di samping ruko berjarak 30 meter beroperasi Hotel Musik. Namun, saat ini tak ada aktivitas terlihat di sekitar lokasi.
“Itu kosan elit. Saya sering lihat orang Thionghoa, bahkan pernah nginap disini,” ujar resepsionis Hotel Musik.

Wanita ini menjelaskan segala keperluan dan kebutuhan pelaku love scamming itu diurus dan ditanggung oleh pengurus ruko tersebut.

“Sudah 2 bulan ini saya lihat mereka di kosan itu. Beberapa kali, mereka mesan grab dari depan hotel, mau ke mall,” katanya.

Resepsionis ini juga mengaku tidak mengetahui penyebab pasti ruko tersebut disegel polisi. “Saya tidak tau apa masalahnya,” jelasnya (Budi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *