Efek Dari Penolakan Relokasi 16 Kampung Tua, Akses Menuju Jembatan Barelang Ditutup

Dok BI

Bataminfo.co.id, Batam – Perihal mengenai rencana dari Pihak Badan Pengusaha Batam terhadap Relokasi 16 Kampung Tua Di Daerah Rempang dan Galang, menuai polemik di masyarakat, terkhusus masyarakat yang sudah lama hidup di daerah Rempang Dan Galang

Terbukti, sejak Kepala BP Batam dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil lahadia saat berkunjung ke kantor kecamatan Galang ingin membangun sebuah proyek strategis Nasional untuk melakukan pengembangan investasi yang akan di kerjakan oleh PT MEG di pulau Rempang dan galang menuai penolakan terhadap masyarakat, dikarenakan 16 Kampung Tua ingin di relokasi oleh pihak BP Batam

Penolakan ini di mulai sudah sejak lama, bahkan berdasarkan data yang di dapatkan media ini, penolakan ini dimulai sejak Agustus 2023, penolakan itu terus bergema, sampai masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Melayu turun kejalan melakukan aksi demontrasi tepat nya di kantor BP Batam pada Hari Rabu 23 Agustus 2023

BACA JUGA:   Hadiri Sedekah Bumi, Rudi Langsung Jawab Persoalan Lahan di Tembesi Sidomulyo

“Kami dengan tegas menolak relokasi 16 titik kampung tua yang berada di Rempang galang, kami disini sebagai anak Melayu, budak Melayu kecewa dengan kepemimpinan muhammad rudi sebagai kepala BP Batam sekaligus walikota Batam, ” ucap sang orator di atas mobil komando pada saat aksi demontrasi

Sang orator juga menyampaikan hadirnya kami sini sebagai bagian dari rasa empati rasa sedih kami, karena kami juga merasakan apa yang mereka rasakan atas kebijakan tersebut

“Kami disini sebagai budak melayu, datang ke kantor BP Batam sebagai bentuk rasa empati kepada saudara-saudara kami yang berasal dari Rempang dan galang, karena kami budak melayu masih memiliki rasa empati yang tinggi antar sesama suku, ” ucap sang orator kembali.

BACA JUGA:   Tetap Waspada, Polsek Batu Ampar Himbau Pengendara dan Masyarakat Taat Prokes

Sang orator juga menyampaikan hadirnya kami sini sebagai bagian dari rasa empati rasa sedih kami, karena kami juga merasakan apa yang mereka rasakan atas kebijakan tersebut

“Kami disini sebagai budak melayu, datang ke kantor BP Batam sebagai bentuk rasa empati kepada saudara-saudara kami yang berasal dari Rempang dan galang, karena kami budak melayu masih memiliki rasa empati yang tinggi antar sesama suku, ” ucap sang orator kembali.

Efek panjang dari Aksi Penolakan Relokasi 16 Kampung Tua Rempang Dan galang rupanya tidak berakhir sampai disini, terbukti pada tanggal 25 Agustus tahun 2023, tersebar di group-group Whatsapp dan broadcast yang menyatakan bahwa seluruh akses masuk ke jembatan Barelang di tutup

BACA JUGA:   Tingkatkan Konektivitas Kawasan Industri - KEK

“Sekedar mengingatkan dan memberitahukan kepada teman-teman semua mana tau ada sanak saudara yang ingin pergi libur ke Barelang pada waktu dekat ini mulai tanggal 25 Agustus pada hari jumat ini, masyarakat Rempang menutup semua akses tempat wisata, yaitu pantai, dari pantai air menanti, hingga tiga putri, pantai kalat, pantai melayu, itu semua akses di tutup total, “ucap sumber berita Broadcast yang di share ke Group-group whatsapp pada Sabtu (26/08)

Bahkan Rekaman Voice Note yang tersebar di Group-group whatsapp tersebut juga menyampaikan kalau semua tempat tersebut aksesnya saat ini di tutup, oleh masyarakat, hal ini efek dari penolakan terhadap Rencana BP Batam Ingin merelokasi 16 Kampung Tua Rempang Dan Galang (Bud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *