Bataminfo.co.id, Batam – Terungkap, sejumlah warga di Tangki 1000, Batu Ampar, kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) diduga menjadi provokator (Penghasut) dalam proses penggusuran di lokasi tersebut.
Sebagaimana diungkapkan oleh Eliyas selaku Ketua RT 01 Tangki 1000, satu dari mereka yang telah diangkut oleh pihak Aparat Kepolisian terpaksa ditembak pada bagian kakinya karena diduga merupakan salah satu provokator yang turut melakukan perlawanan terhadap petugas.
“Iya, C tadi satu warga ditembak Polisi di bagian kaki karena melakukan perlawanan kepada Petugas. Karena dia provokator. Saya tau dia provokator karena saya tengok dengan mata kepala saya sendiri. Termasuk saya pun diajak dia turun untuk berantam. Provokasinya dalam bentuk menghasut agar warga sini agar tidak pindah. Mereka mau pertahankan tempat ini. Tetapi ini tempat perusahan punya dan sudah ada yang dapat ganti rugi,” ujarnya kepada Bataminfo.co.id, Rabu, (05/07/2023).
Masih kata Dia, “C ditembak karena melakukan perlawanan. Aparat pun ada yang sampai luka. Ada juga yang melempar dengan pakai bom,” kata dia.
Dari keterangan yang diperoleh Bataminfo.co.id di lokasi penggusuran, belasan warga yang telah diangkut oleh Aparat Kepolisian itu termasuk Ketua RT 03. Eliyas mengatakan, sebagian besar warga di Tangki 1000 telah mendapatkan uang ganti rugi dan satu unit Kavling.
“Ada sekitar 12 sampai 14 orang yang diangkut Polisi termasuk J sebagai Ketua RT 03. 450 KK sudah dapat uang ganti rugi 7 juta rupiah dan Kavling satu di Kampung Alor Punggur. Nah, kalau yang diragukan itu legalitasnya, itu sudah lengkap,” kata dia.
Selain Ketua RT 03, diketahui ada pula sejumlah warga Tangki 1000 lainnya yang turut terseret Polisi karena diduga melakukan perlawanan terhadap Tim Gabungan. (Non/BI)