Batam  

Sektor Industri di Batam Mulai Bergeliat

Wali Kota Batam, HM Rudi. Foto : istimewa

Bataminfo.co.id, Batam – Setelah beberapa bulan terakhir hanya menerapkan jam kerja normal karena dampak Corona virus disease (Covid-19). Sektor industri di Batam kembali bergeliat. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah perusahaan yang mulai menambah jam kerja atau over time karyawannya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan sejak adanya Covid-19 hampir semua kegiatan usaha terkena dampak nya, tak terkecuali industri Batam. Dimana pasokan bahan baku dari luar negeri sempat terhambat, karena beberapa negara menerapkan lockdown.

BACA JUGA:   Komisi IV DPRD Batam Minta PT Smoe Ikuti Undang-undang Ketenagakerjaan dengan Baik

“Kita bersyukur saat ini industri di Kota Batam mulai menggeliat kembali. Beberapa perusahaan sudah kembali menambah jam kerja atau lembur agar bisa memenuhi permintaan dari luar,” kata Rudi, Senin (10/7).

Dijelaskan bahwa perusahaan tidak saja menambah jam kerja, tapi beberapa diantaranya sudah mulai juga kembali merekrut karyawan untuk memenuhi target pesanan dari Eropa, Jepang dan negara lainnya. Hal ini tentunya menjadi tren yang positif bagi ekonomi Kota Batam.

BACA JUGA:   Tak Terima di Bully, Seorang Pelajar di Batam Nekat Membacok Temannya

Laporan yang diterima nya bahwa industri di Batam khususnya sektor manufaktur memang berangsur kembali normal. Namun kendati demikian pihaknya terus mengingatkan agar perusahaan tetap melaksanakan protokol kesehatan sebagaimana imbauan Pemko Batam.

“Sudah beberapa bulan ini perusahaan buka terus. Ini membuktikan pesanan kembali lancar pasca tersendat beberapa bulan sejak Covid-19,” jelasnya.

BACA JUGA:   Geger! Warga Temukan Mayat Pria di Perum Sakura Garden

Mengenai dampak resesi terhadap sektor industri dan tenaga kerja, Rudi menyebutkan hingga saat ini tidak ada berpengaruh. Untuk produksi barang yang ada di Batam tidak dikirim untuk perusahaan yang ada di Singapura.

“Barang yang diproduksi hanya dipasarkan melalui Singapura, sehingga tidak berdampak terhadap pesanan barang yang diproduksi di Batam,” kata Rudi. (Media Center Batam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *