Tindak Kekerasan Kerap Diterima ABK Indonesia di Kapal China

Yonatan Witanto, ABK Indonesia di Kapal China Lu Huang Yuan Yu 118 yang kerap mendapatkan perlakuan kekerasan. Foto : fnu/BI

Bataminfo.co.id, Batam – Salah seorang anak buah kapal (ABK) Indonesia di Kapal Lu Huang Yuan Yu 118 mengaku kerap mendapat tindakan kekerasan selama bekerja diatas kapal yang baru ini ditangkap aparat gabungan di Peraian Batam.

Kepada BATAMINFO, ABK Indonesia bernama Yonatan Witanto ini mengaku mendapat perlakuan yang tidak sewajarnya, padahal ia tidak berbuat salah sedikit pun saat bekerja.

“Waktu itu saya sedang melakukan packing Cumi atau Sotong. Terus tiba-tiba ABK China melempar besi kearah saya, untungnya saya menghindar. Padahal saya tak ada salah,” ucapnya, saat ditemui di Polda Kepri, Jumat (10/7/2020).

BACA JUGA:   ABK Asal Indonesia Mengaku Disiksa di Kapal China, Videonya Beredar di Media Sosial

Ia menceritakan, kejadian tindak kekerasan itu tak hanya sekali. Selama bekerja di kapal Lu Huang Yuan Yu 118, di tendang dan dipukul sudah menjadi makanan sehari-hari.

“Saya sering ditendang dan dipukul, pernah sekali saya dipukul sama kayu dibagian belakang leher,” ungkapnya sambil perlihatkan bagian yang pernah dipukul.

BACA JUGA:   Dua Kapal China Ditangkap Aparat Gabungan, Diduga Aniaya ABK Indonesia Hingga Tewas

Tidak hanya perlakuan tindak kekerasan yang didapat di atas kapal, untuk makan sendiri ada yang halal dan haram serta makanan yang sudah kadar luarsa.

“Kalau lauknya babi semua, saya hanya makan nasi putih sama garam saja, juga pernah makan yang kadar luarsa. Untuk minuman kita berbeda dengan orang China itu, kita air kran, orang itu air mineral,” bebernya.

BACA JUGA:   Jenazah ABK Indonesia di Kapal China Diautopsi

Yonatan juga mengaku, selama bekerja diperlakukan seperti robot dan jika melawan tidak akan mendapatkan uang atau gaji.

“Saya baru bekerja selama 6 (enam) bulan, dan mendapat gaji perbulannya hanya 300. Kita bekerja disini seperti robot, jika melawan tidak dapat gaji,” ungkap Yonatan.

Ia hanya berharap bisa secepatnya pulang ke rumah dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga. (fnu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *