Batam  

Penyelamatan MV Shahraz di Perairan Batam Ditargetkan Kelar Sebulan Lagi

Kapal Berbendera Iran, Mv Shahraz. Foto : Nio/BI

Bataminfo.co.id, Batam – Sudah hampir dua bulan Kapal kontainer berbendera Iran, MV Shahraz kandas di Perairan Batu Berhenti, Pulau Sambu, Kota Batam. Hingga sekarang, Selasa (23/06/2020), kapal tersebut belum juga berhasil dievakuasi dari titik sangkutnya.

Rencananya melalui proses yang tengah berjalan, kapal baru bisa ditarik keluar dari posisi kandas setelah muatan ratusan kontainernya berhasil dievakuasi terlebih dahulu atau dipindahkan dari kapal agar beban saat penarikan lebih ringan.

Kabid Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun, Capt Herbet E.P Marpaung yang dikonfirmasi terkait perkembangan MV Shahraz menjelaskan, pihaknya bersama instansi terkait masih berupaya melakukan salvage atau penyelamatan.

BACA JUGA:   Puncak Arus Mudik Lebaran 2023, PT BIB Imbau Pemudik Angkutan Udara Tetap Waspada

Sebagian muatan kurang lebih 180 unit kontainer katanya, telah berhasil dipindahkan ke tongkang dan kemudian untuk dibawa ke Port Klang Malaysia.

“Penanganan untuk pengapungan kapal itu masih berjalan sampai saat ini, semoga nggak ada halangan dan kapal itu bisa terapung. Sebagian dari muatannya sudah dipindahin ke tongkang untuk dibawa ke Port Klang Malaysia,” kata Herbet.

Lanjut dia menjelaskan, dalam upaya itu, telah dilakukan juga upaya antisipasi mencegah pencemaran dengan melakukan pemindahan sisa bahan bakar sebanyak lebih kurang 2000 MT.

BACA JUGA:   Kapal Berbendera Iran Diduga Lalai dan Tabrak Terumbu Karang, KSOP : Hanya Ada Tumpahan Minyak Tak Ada Terumbu Karang Rusak

“Sudah lakukan untuk mengantisipasi adanya pencemaran kita sudah kelar sudah dilaksanakan. Sekarang kita tinggal melaksanakan langkah-langkah pengapungan saja, dan untuk mengantisipasi adanya pencemaran kita sudah gelar Oil Boom,” jelasnya.

Proses penyelamatan ini kata dia memang akan memakan waktu yang cukup lama, atau tepatnya satu bulan kedepan masih akan terus berjalan. Hal ini disebabkan karena pihaknya harus berhati-hati melakukan pemindahan muatan agar kondisi kapal tidak semakin rusak.

“Proses pengerjaannya lama bisa sebulan lebih dari sekarang. Karena saat pemindahan muatan itu kan kita ngitung ke dampak yang bengkok dari setiap prosesnya. Setiap kita pindahin muatan, pilihan bahan bakarnya, kita hitung semua. Ini dilakukan supaya kapal itu bisa tetap terhubung dengan baik,” jelasnya.

BACA JUGA:   Begini Situasi K2 Karaoke Entertainment Ketika Didatangi Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam

Selain kondisi kapal yang stabil, Herbet juga mengatakan bahwa kondisi awak kapal dalam keadaan sehat. Hingga saat ini, belum ada permohonan evakuasi dari awak kapal.

“Sejauh ini belum ada masukan atau usulan dari pelaksana salvage untuk mengevakuasi awak kapal sehubungan dengan pelaksanaan salvage,” ujar Herbet.(nio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *