Batam  

Ratusan Pedagang Pasar Tos 3000 Batam Jalani Rapid Test

Suasana pasar Tos 3000 Jodoh, Kota Batam, beberapa waktu lalu. Foto : Istimewa

Bataminfo.co.id, Batam – Pemerintah Kota Batam melakukan rapid diagnostic test (RDT) massal untuk para pedagang di pasar Tos 3000 Jodoh, Kota Batam. Hingga Kamis (18/06/2020) hari ini, tercatat sudah ada 334 orang yang menjalani pemeriksaan virus corona tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, sejauh ini sudah ada 5 pedagang yang dikarantina di rumah sakit rujukan Covid-19, setelah hasil pemeriksaan RDT mereka dinyatakan reaktif.

BACA JUGA:   Polresta Barelang Tangkap 3 Tersangka Judi Online Chips Higgs Domino, Raup Untung Hingga Rp15 juta Perbulan

Pemeriksaan RDT ini masih akan terus dilakukan. Didi menerangkan, pihaknya berencana menyasar seluruh pedagang di pasar tersebut yang sesuai data jumlah mereka mencapai 1.235 orang.

“Masih dirapatkan sama pak Gustian (Kadisperindag) untuk rapid test selanjutnya, karena beliau penanggung jawab untuk kecamatan lubuk baja,” kata Didi Kusmarjadi, Kamis (18/6/2020).

Selain itu, dia berharap dalam upaya penagangan penyebaran virus corona ini bisa mendapat dukungan penuh dari semua pihak, terutama aparat keamanan.

BACA JUGA:   Simpan 155 Gram Putaw, Seorang wanita di Batam Ditangkap Polisi

Adanya permintaan dukungan ini dia ungkapkapkan, lantaran tidak semua pedagang yang paham mengenai penanganan Covid-19. Dan kondisi pasar masih abai dalam mendisiplinkan protokol kesehatan.

“Saat petugas turun ke pasar, masih banyak yang tidak ikut protokol kesehatan, jadi agak sulit, makanya butuh dukungan dari aparat,” kata dia.

BACA JUGA:   Ditpolairud Polda Kepri Terbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) Jaringan Pengiriman PMI Ilegal, Berikut Namanya

Terpisah, Camat Lubukbaja, Novi menyatakan saat ini wacana penutupan sementara pasar Tos 300 telah dirapatkan bersama dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Batam.

Dimana dalam rapat yang dilakukan bersama dengan Dinas Perdagangan Kota Batam, pihaknya juga memperhatikan mengenai ketersediaan alat Rapid Test, sebelum melakukan penutupan.

“Ini sedang dirapatkan, bersama dengan pihak Puskesmas juga, apakah ketersediaan alatnya cukup atau tidak,” ujar Novi. (nio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *