Membandel, Pengunjung Gelper GG Batam Gantung Masker di Leher

Bataminfo.co.id, Batam – Kota Batam mulai memasuki fase new normal. Sejumlah arena gelanggang permainan (gelper) setelah dua bulan belakangan diwajibkan tutup kini telah kembali beroperasi. Tentu saja dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan terkait Covid-19.

Seperti pantauan BATAMINFO, pada Kamis (11/06/2020) hari ini di Golden Game (GG) kawasan Nagoya misalnya, tampak lokasi tersebut telah mengoperasikan kembali mesin permainan ketangkasannya. Suasana hari pertama pengoperasiannya pun langsung diserbu oleh para pengunjung.

Sebelum masuk, pengunjung diwajibkan mengisi buku tamu terlebih dahulu dengan mencatatkan nama, alamat, dan juga nomor telepon. Tak lupa juga pengunjung juga harus melewati pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas, dilanjutkan dengan mencuci tangan dengan sabun atau memakai hand sanitizer.

“Kita ikut aturan aja, sesuai protokol,” kata salah seorang petugas jaga di depan pintu masuk gelper tersebut.

Ketika sudah berhasil masuk, suasana dalam area gelper langsung terlihat ramai dan terasa sesak akan asap rokok. Di sana para pegawai berseragam merah lengkap dengan faceshield menutupi wajah sibuk mondar-mandir. Sementara para pengunjung yang didominasi pria dewasa kelihatan fokus bermain di bawah sinar lampu yang redup.

BACA JUGA:   Polisi Gagalkan Penyelundupan 10 Calon TKI Ilegal di Nongsa Batam

Di sana masing-masing mesin ketangkasan tampak sudah diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan pengunjung. Tanda silang menggunakan selotip berwarna merah dipasang di beberapa mesin sebagai tanda bahwa mesin itu tidak boleh digunakan agar pengunjung tidak saling berdekatan.

Namun demikian, kepatuhan akan protokol kesehatan sepertinya memang sulit diterapkan di lokasi seperti ini. Pasalnya mulai dari pemain hingga pegawai gelper, terlihat tak satupun yang mengindahkan aturan soal jaga jarak. Selain itu lebih parahnya lagi masker yang diwajibkan untuk dipakai malah dibiarkan tergantung di leher atau di dagu.

Melihat situasi ini BATAMINFO, mencoba mendekati salah seorang pengunjung yang tengah asik bermain untuk dimintai komentarnya terkait protokol Covid-19 yang tidak dijalankan tersebut. Saat itu, pria paruh baya ini tampak duduk santai memperhatikan layar mesin permainan yang ada di depannya.

“Baru buka hari ini. Makanya saya langsung ke sini,” ujarnya.

“Langsung ramai, padat. Sedikit takut juga terpapar virus, tapi ya mau bagaimana lagi, sudah lama nggak main kangen juga,” kata dia lagi.

BACA JUGA:   Semarak Idul Fitri, Muhammad Rudi Dukung Penuh Festival Lampu Colok dan Lampu Hias Karimun

Pemain ini berpendapat, penerapan aturan Pemerintah agar mentaati Protokol Kesehatan dalam setiap aktifitas dilokasi ini hanya sekadar formalitas. Hal ini dia katakan bukan tanpa alasan, pasalnya di hari pertama saja sudah ditemui pelanggaran.

“Sepertinya aturan untuk Covid-19 hanya formalitas saja, karena terbukti saya tidak memakai masker hanya saya kaitkan di dagu tidak ada petugas yang melarang saya bermain dan kami bermain berdekatan juga. Udahlah mas, memang begini kondisinya mau diapakan lagi,” kata dia.

Seperti diketahui sebelumnya, Ketua Tim Posko Covid-19 Kepri di Batam, Buralimar mengungkapkan, surat resmi dari pemerintah pusat sebagai langkah menuju new normal usai pandemi covid-19 sebenarnya, tidak menyasar semua wilayah untuk bisa menerapkan skenario tersebut untuk saat ini.

Hal ini dia katakan menyusul adanya keluhan dari masyarakat terkait tempat hiburan malam (THM) dan gelanggang permainan (Gelper) yang diperbolehkan Pemerintah Kota Batam kembali beroperasi pada 15 Juni 2020 mendatang.

Menurut dia, seharusnya tidak semua sektor pariwisata digesa agar dapat bisa beroperasi kembali pada saat new normal. Sebab, pemberlakuan kebijakan ini disesuaikan dengan peta wilayah penyebaran Covid-19.

BACA JUGA:   Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas Membusuk di Apartemen Avava Jodoh

“Soal harus buka atau tutupnya saya tidak bisa jawab, saya hanya mengingatkan kalau rekomendasi dari Pemerintah Pusat itu, untuk masa uji coba New Normal ini adalah untuk sektor pariwisata di wilayah Lagoi dan Nongsa saja. Jadi intinya tidak semua wilayah,” kata Buralimar saat dihubungi melalui sambungan seluler, Kamis (11/06/2020).

Buralimar menegaskan, jika sektor pariwisata keseluruhan memang terpaksa harus dibuka juga, maka itu artinya harus dibarengi dengan pengawasan yang ekstra ketat. Sebab dengan kondisi yang masih berada di zona merah tentu kebijakan ini memiliki resiko besar.

“Saya tidak ingin melangkahi Wali Kota, itu wewenang dia. Saya saran saja kalau memang harus buka (THM dan Gelper) maka wajib patuhi Protokol Kesehatan dengan ketat, mereka harus task work, panitia kerja mereka, alur keluar dan masuk lokasi. Masker, sanitizer, dan jaga jarak itu sudah wajib,” tegasnya. (nio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *