Batam  

Hitungan Hari, Klaster Gereja HOG Eden Park Sumbang Puluhan Kasus Baru Covid-19 di Batam

Ilustrasi virus Corona. Foto : antara

Bataminfo.co.id, Batam – Gereja HOG Eden Park, Batam Center, ditetapkan menjadi klaster baru penularan virus corona di Kota Batam. Komunitas keagamaan yang ada disana kini sedang dipantau oleh tim tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Sesuai data, penyebaran virus diduga bersumber dari kontak jarak dekat antara anggota komunitas dengan dua pasien terkonfirmasi positif yakni, mahasiswa kasus nomor 49 dan pendeta kasus nomor 82.

Di mana kedua pasien tersebut setelah terkonfirmasi positif mengaku, sempat menghadiri rapat pertemuan bersama dengan komunitas gereja dalam rangka persiapan ibadah online pada Mei 2020 lalu.

Berdasarkan pengakuan itu maka tracing dilakukan menyasar setiap anggota yang hadir pada saat rapat tersebut. Dalam beberapa hari penularan diduga terus berlangsung dan meluas hingga menciptakan klaster baru yang sebelumnya bernama “Klaster Taman Baloi Kasus 49 dan 82”.

Hasil tracing sementara sampai hari ini, Selasa, 2 Juni 2020, mendapati komunitas agama itu telah menyumbang tambahan 26 kasus baru terkonfirmasi positif terpapar virus corona di Kota Batam.

BACA JUGA:   Ini Identitas Mayat yang Ditemukan Gantung Diri Dalam Hutan Dam Duriangkang

Ledakan awal kasus baru diumumkan pada Jum’at, 29 Juni 2020 lalu, merupakan hasil pemeriksaan swab oleh Tim analis BTKLPP, ada 10 orang dari komunitas yang sama terkonfirmasi positif.

Enam orang diantaranya merupakan dua pasang keluarga, mereka terdiri dari dua pasangan suami istri yang sama-sama terkonfirmasi positif bersama dengan satu orang anak mereka, masing-masing anak berusia 8 tahun dan 20 tahun.

Pertumbuhan kasus dari komunitas gereja itu diumumkan lagi keesokan harinya, Sabtu, 30 Mei 2020, dengan tambahan sebanyak delapan pasien baru terkonfirmasi positif.

Dengan rincian kasus, ada empat pasien teridentifikasi masih merupakan satu keluarga, terdiri dari sepasang suami istri dengan dua bayi kembar perempuannya berusia satu tahun.

Keluarga kecil itu awalnya sempat diisolasi di rusun BP Batam. Namun karena kondisi bayi sempat lemah karena tidak mau makan dan minum, akhirnya mereka langsung dipindahkan untuk menjalani isolasi di rumah sakit rujukan. Kondisinya saat ini stabil.

BACA JUGA:   Tolak RUU Cipta Kerja, Buruh Batam Demo, Pemko Siapkan Rapid Test Massal

Lalu tambahan terakhir dari klaster baru ini kembali dirilis Gugus Tugas Covid-19 pada, Senin, 1 Juli 2020, malam tadi. Terdapat enam pasien baru terkonfirmasi positif.

Diantaranya adalah seorang suami kasus nomor 129 dan istrinya kasus nomor 130.
Mereka diketahui merupakan ayah kandung dari kasus nomor 102 yang juga masih tergabung dengan klaster baru ini.

Lalu terdapat juga dua orang anak, masing-masing yakni, seorang bocah berumur 8 sebagai kasus baru nomor 131 dan seorang pelajar sebagai kasus baru nomor 134. Hasil test pada kedua orang tua mereka yang juga anggota komunitas gereja menunjukkan hasil reaktif.

Sehubungan dengan klaster baru ini, Ketua Satgassus Covid-19 Batam, Muhammad Rudi mengatakan, dalam beberapa waktu ke depan, pihaknya memperkirakan pertumbuhan jumlah kasus baru kemungkinan akan terus bertambah.

BACA JUGA:   Beraksi di Batam, Empat Penjahat Kambuhan Diringkus Polisi, Dua Ditembak

Hal tersebut berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi yang terus dilakukan hingga saat ini, terhadap seluruh cluster Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kota Batam.

“Diperoleh kesimpulan sementara bahwa masih mungkin terjari pertumbuhan kasus Covid-19 yang berkaitan dengan berbagai cluster yang ada,” kata Rudi, Minggu, 31 Juni 2020.

Diperkirakan juga pertumbuhan kasus baru akan masih terjadi baik dari transmisi lokal maupun impor. Hal ini kata dia, mengingat masih banyak ditemui masyarakat yang belum sepenuhnya mematuhi protokol dan himbauan dari pemerintah.

“Selanjutnya diingatkan dan dihimbau kembali kepada seluruh masyarakat Kota Batam guna kemaslahatan bersama agar tetap menjaga jarak, senantiasa mencuci tanfan dengan sabun air mengalir, tetap di rumah saja, mengenakan masker jika terpaksa keluar rumah,” harapnya. (nio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *