Bataminfo.co.id, Batam – Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 002 Tanjung Sengkuang, Batu Ampar, Kota Batam, Zainudin menyebut, dirinya siap hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang akan digelar oleh Komisi III DPRD Kota Batam.
Menurutnya, hal itu harus dilakukan dia mewakili pihak sekolah sebagai warga negara yang baik serta sebagai wujud kepeduliannya terhadap pencemaran lingkungan.
Dalam wawancaranya dengan Tim Redaksi Bataminfo, Zainudin mengatakan, bila nanti dirinya turut dipanggil, ia akan menerangkan hal yang ia ketahui saja.
“Saya kalau dipanggil, harus memperlancar kegiatan itu. Tidak akan saya tenggelamkan apapun. Saya akan datang sebagai warga yang baik untuk jawab apa yang saya tahu, apa yang saya pahami. Nanti kalau dimintai informasinya, akan saya beritahu sebatas yang saya tahu, Itu saja. Selebihnya nanti dari Pak RT atau yang lainnya, yang lebih mengetahuinya,” terangnya, Kamis (15/5/25).
Ia mengaku, sebelumnya tak mengetahui pasir hitam tersebut ternyata limbah beracun. Meski begitu, Zainudin meminta kepada pihak yang bertanggungjawab atas tumpukkan limbah itu agar segera dipindahkan.
“Kalau saya bilang itu pasir hitam karena sebelumnya saya belum tahu itu ternyata limbah. Baru tahu tadi ini. Karena memang kita tidak punya pengetahuan ataupun alat untuk mengukur apakah ini organic, un-organic, atau limbah B3. Kalau memang itu dinyatakan limbah B3, segera dipindahkan. Karena bahaya untuk jangka panjang, terutama bagi anak-anak,” ujar sosok yang akrab disapa Zain.
Dirinya menjelaskan, telah mengetahui adanya limbah itu sejak dua minggu lalu, namun belum sebanyak hari ini. Ia mengaku kaget dengan bentangan pasir hitam yang berada sangat dekat dengan sekolah.
“Aktivitas mobil keluar masuk membawa pasir itu pun saya tidak tahu. Memang, saya sudah tahu dari dua minggu lalu. Cuma saat itu masih sedikit. Sekarang kok makin banyak. Waktu itu, kira-kira satu atau dua lori saja. Tapi sekarang cukup banyak, mungkin di atas 10 lori. Saya juga kaget,” jelas dia.
Khawatirkan ribuan muridnya serta guru dan para stafnya, Zainudin berharap persoalan ini segera teratasi oleh melalui RDP nanti.
“Dan ini tentu berbahaya bagi Anak murid kami yang berjumlah 1157 orang dan guru serta staf 43 orang. Untuk itu, saya berharap itu segera dipindahkan,” pintanya.











