Bataminfo.co.id, Batam – Pemain akrobat bernama lengkap Angdrake Fergus.A.M alias Abdullah yang diduga menjadi korban pemukulan di Simpang Jam (Flye Over) kini masih dalam perawatan akibat luka parah yang dialaminya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Redaksi Bataminfo, Abdullah dipukuli oleh sejumlah orang yang diduganya dari pihak Dinas Sosial (DINSOS) Batam.
Hal itu disampaikan Angdrake alias Abdullah kepada seseorang yang sempat membantunya dan membawanya ke rumah sakit (RS) untuk berobat.
“Sekarang korban masih dalam perawatan di rumahnya. Semalam sudah sempat dibawa ke RS. Dia Dibawa dan digotong Polantas ke Pos. Dia bilang, ada yang pakaian Dinas, ada yang pakaian biasa. Sekitar 10 orang. Dari Satpol, dihubungi katanya; Coba hubungi orang Dinsos. Karena Satpol nggak ada kegiatan hari itu katanya,” jelas sosok yang enggan menyebutkan namanya ini kepada Redaksi Bataminfo pada Kamis, (27/3/2025).
Lagi Ia menjelaskan, “Engsel tangan kanannya geser. Nggak ada biaya untuk berobat. Kepalanya robek. Saya ditelpon, dimintaain tolong. Jadi saya datang untuk bantu berobatnya dia di Elisabet. Biaya berobatnya ditotalin sekitar 30 juta. Jadi saya bilang ke dokter untuk kasi penanganan untuk lukanya aja dulu. Di dompet dia cuma ada 42 ribu. Gimana mau berobat dia. Karena nggak ada BPJS, jadi biayanua sekitar 29,5 juta. Hampir 30 juta,” sambungnya.
Kepadanya, Abdullah menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya itu. Saat ditangkap, dia sempat berontak sembari mempertanyakan kenapa dirinya mau diangkut.
“Informasi dari korban, kejadiannya sekitar jam 5 an. Kronologisnya, dia ambil alat stiknya untuk latihan di rumahnya. Ngajar main stik. Saat ambil stik itu, ada oknum, entah Satpol PP atau Dinsos berhenti lalu nyampirin dia. Lalu dibawa anak ini. Ketika dipegang, anak ini mempertanyakan; apa salah saya dibawa, berkontaklah anak itu dan lari,” jelasnya, mengulangi keterangan Abdullah.
Sambungnya, “Lalu tersengkat dan jatuh. Katanya dipikuli di situ. Lalu dimasukin ke dalam mobil lalu diborgol tangannya. Karena yang di borgol kan baru satu tangan, jadi dia berkontak lagi. Nah dihajar lagi sampai pecah kepalanya. Dia sempat lari, ditendang lagi. Pas jatuh, tersungkur, ketabrak sama mobil dan pingsan,” katanya.
Ia juga mengatakan, Pemuda berusia 25 tahun itu juga menceritakan peristiwa sebelumnya, yang mana Ia mengaku pernah dipukuli di Kantor Dinsos.
Untuk peristiwa pada Rabu, 26 Maret 2025 kemarin kata dia, telah dilaporkan ke Polresta Barelang oleh korban, dengan tujuan untuk meminta keadilan atas apa yang menimpa dirinya.
“Anak itu pernah laporin Dinsos. Karena katanya dia pernah ditampari, pernah dipukuli di Kantor Dinsos Sekupang lalu dilaporin ke Polsek Sekupang. Alasan pemukulan itu, dia cerita katanya nggak boleh jualan. Itu sekitar beberapa bulan lalu. Yang ini udah lapor ke Polres dan udah diBAP,” ucapnya.