6 Unit Rumah Terdampak Proyek Pembangunan, Warga Perumahan Sandona Tuntut Ganti Rugi

Ket Foto : Kerusakan di beberapa rumah akibat dihimpit proyek pembangunan, Warga di Perumahan Sandona Tiban Batam tuntut ganti rugi | dok.BI

Bataminfo.co.id, Batam – Rumahnya terdampak proyek pembangunan, sejumlah Warga di Perumahan Sandona, Tiban Indah, Kota Batam, Provinsi Kepri menuntut ganti rugi kepada sejumlah pihak.

Terpantau oleh Tim Redaksi Bataminfo.co.id, tepat di depan gerbang masuk/keluar perumahan tersebut, tampak sebuah spanduk yang berisikan tuntuan warga yang rumahnya terdampak pembangunan itu.

“Kami Warga Sandona!
MENUNTUT GANTI RUGI DAN PERHATIAN PEMERINTAH AKIBAT BANYAK AKTIVITAS PEMBANGUNAN DI SEKELILING PERUMAHAN “RUMAH DAN JALANAN KAMI RUSAK”, bunyi tulisan tersebut.

BACA JUGA:   Dukung Kemajuan Usaha, PT Timah Serahkan Bantuan kepada BUMDes Mutiara Gemuruh

Sebagaimana diketahui, pada bagian samping kiri dan kanan Perumahan itu, saat ini tengah berlangsung proyek pembangunan perumahan Artha Batam Sanctuary dan juga pembangunan Gedung Universitas Internasional Batam (UIB).

Sejalan dengan proyek yang sangat dekat dengan perumahan itu, diketahui ada pula proyek pengerjaan jalan fly over dari Pemerintah Kota Batam yang juga sementara ini tengah dibangun.

BACA JUGA:   Apresiasi Taman Kehati SMPN 10 Tanjungpinang, Kadisdik: Sebagai Tempat Edukasi

Hal tersebut berdampak pada pemukiman warga setempat sehingga diharapkan kepada pihak-pihak terkait untuk lebih memperhatikan segala aspek dalam menjalankan proyek-proyek tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Sisi selaku Ketua RW 08 di Perumahan tersebut. Sisi menyebut, sekurangnya ada enam unit rumah yang mengalami kerusakan akibat adanya aktivitas proyek tersebut.

BACA JUGA:   Personel dan Masyarakat Kavling Seraya Ciptakan Rasa Kebersamaan di Kegiatan TMMD ke-116 Batam

“Disini ada 6 rumah yang terdampak. Di RT 01 RW 08, Kelurahan Tiban Indah. Karena kami tanah timbun, jadi mungkin getaran dari PT Artha Batam Sanctuary, trus karena karena memang tanah timbun jadi mereka minta untuk dianalisis sendiri tanahnya kenapa turun. Jadi sekarang emang udah ditujukan ke developer kami sendiri, Developer Arsikon dan PT Riau Wahana sebagai pemilik lahan ini,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *