Batam  

Miris! Kondisi Hutan Bakau Sungai Bukit Dangas Rusak Parah Dibabat Pengembang

Ket foto: Kondisi terkini sungai dangas bukit harimau yang semakin memprihatinkan Fot. Int

Bataminfo.co.id, Batam – Kondisi Sungai Dangas Bukit Harimau Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau kini makin memprihatinkan.

Di lokasi tersebut terdapat aktivitas pengrusakan lingkungan hutan mangrove yang direncanakan akan adanya pembangunan oleh salah satu perusahaan di Kota Batam.

Pada tahun 2021, Presiden Joko Widodo hujan-hujanan merehabilitasi kawasan mangrove kritis di Batam. Saat itu, presiden berpesan agar merawat hutan mangrove yang mana bisa berfungsi menjaga pesisir, ekonomi masyarakat dan menyerap emisi karbon. Kontras dengan yang terjadi belakangan, di kota yang sama, hutan mangrove malah tertimbun untuk bikin perumahan ataupun villa.

BACA JUGA:   Donat Seraya Jadi Klaster Corona Baru di Batam

Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan Sekupang, Odit Lubis khawatir pengrusakan hutan mangrove akan merusak kawasan sungai Dangas terutama ekosistem sungai yang jadi mata pencarian nelayan. Mereka meminta pengrusakan mangrove itu dihentikan.

BACA JUGA:   Tingkatkan Kemampuan, Polwan Polresta Barelang Latihan Negosiator

“Warga setempat khawatir, dengan adanya pengrusakan hutan mangrove akan berdampak kepada ekosistem di sungai yang menjadi bagian pencarian mereka,” kata Odit, Rabu (24/1/2024) siang.

Odit juga mempertanyakan terkait perizinan, apakah perusahaan tersebut memiliki izin untuk merusak hutan mangrove.

“Ada gak perusahaan yang merusak hutan mangrove itu memiliki perizinan?. Selama ini kita mengetahui semua bahwasanya Presiden RI Joko Widodo sibuk melakukan penanaman pohon mangrove. Tapi disini malah dilakukan pengrusakan,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Pembunuhan di Samarinda Shoping Center Batam, Warga : Pelakunya Pakai Motor Mio

Lanjutnya, apakah Badan Pengusahaan (BP) Batam juga telah mengeluarkan legalitas lahan.

“Bisakah BP Batam menunjukkan HPL nya kepada masyarakat. Karena hutan mangrove bisa dibuat rusak seperti itu,” pungkasnya.

Pantauan di lokasi, saat ini aktivitas pengrusakan hutan mangrove sedang berhenti namun hutan mangrove yang sebelumnya tumbuh dengan subur sudah rata dengan tanah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *