Batam  

Batam Masuk Zona Merah Dalam Peredaran Narkotika, Ketua Granat: Tidak Menutup Kemungkinan Ada Pabriknya di Kepri

Keterangan : Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Provinsi Kepri, Syamsul Paloh. (Istimewa).

Bataminfo.co.id, Batam – Peredaran Narkotika di Kota Batam belakangan ini cukup meningkat dan menjadi perhatian berbagai kalangan. Hal ini terlihat dari hasil tangkapan aparat penegak hukum di Batam.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Provinsi Kepri, Syamsul Paloh mengatakan, pihaknya melihat dari hasil tangkapan penegak hukum di Batam. Kota Batam sudah masuk zona merah atau lampu merah dalam peredaran narkotika.

“Kota batam sudah masuk zona merah dalam peredaran Narkoba. Hal ini harus menjadi perhatian serius dan prioritas bagi instansi terkait,” ujarnya Syamsul Paloh, pada Jumat (12/01) siang.

BACA JUGA:   Alamak, Seorang Ibu Diperkosa Saat Daftar Ulang Sekolah Anaknya di SMA Negeri 1 Batam

Lanjut Syamsul Paloh, pihaknya dari Gerakan Nasional Anti Narkotika Kepri memberikan Apresiasi kepada Polresta Barelang, Polda Kepri dan juga BNN Kepri, yang sudah berhasil mengungkap puluhan kilogram narkoba jenis Sabu di Kota Batam sepanjang tahun 2023 lalu.

“Saya sangat mengapresiasi atas kinerja Kepolisian dan BNN atas keberhasilan telah mengungkap sindikat Narkoba. Namun, hal ini perlu lebih ekstra lagi karena hingga saat ini masih di dapati Kota Batam menjadi tempat peredaran ataupun transit barang haram ini,” ucap Syamsul Paloh.

BACA JUGA:   Peran TNI Bantu Penanganan Covid-19 dan Ciptakan Pemilukada Damai

Ia juga menjelaskan, Kota Batam ialah Kita yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Filipina dan Vietnam, tidak tertutup kemungkinan barang haram tersebut sangat mudah masuk dan beredar di Kota Batam.

“Dari kacamata saya melihat, bahwa Batam ini sudah menjadi market peredaran narkotika. Hal ini dibuktikan dengan hampir setiap minggu aparat melakukan penangkapan terhadap barang haram ini. Dari hal ini tidak tertutup kemungkinan di Kepri ada pabrik Narkotika,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Ayo Warga Batam Bayar PBB-P2, Pembebasan Denda Berakhir Hari Ini

Syamsul juga menambahkan, para pelaku peredaran narkotika tersebut sangat tersistematis dalam mengedarkan Narkotika.

“Jaringan atau sindikat narkoba ini sangat terorganisir, terkonsep, sistematis, mobilitasnya tinggi, dan memiliki pendanaan yang tidak terbatas,” bebernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *