Bermodalkan Seragam dan KTA Palsu, Polisi Gadungan ini Jebak dan Peras PSK

Ilustrasi penangkapan. Foto : internet

Bataminfo.co.id – Berselancar di media sosial menjadi kebiasaan AS setiap malam. AS duduk di sofa empuk sambil menghisap rokok membuka aplikasi Michat.

Kedua bola matanya terus menatap layar ponsel. Tangan tak pernah berhenti mencari target. Wanita-wanita yang membuka layanan kencan singkat Michat disisir satu per satu.

AS akhirnya mendapat calon korban. Dia adalah pekerja seks komersial yang biasa membuka layanan lewat media sosial. AS minta ditemani. Sang korban tak masalah asal harganya cocok.

Singkat cerita, mereka sepakat untuk bertemu di salah satu hotel kawasan Kemang pada 3 Maret 2021 sekira pukul 23.00 WIB. AS tak menyia-nyiskan kesempatan itu.

BACA JUGA:   Polisi Bongkar Sindikat Prostitusi Online di Batam, Empat Orang Ditangkap

Rencana jahat menguras harta korban telah disiapkan dari rumah. Saat bertemu korban, AS berpenampilan layaknya seolah perwira polisi. Lengkap dengan seragam dinas polisi dengan pangkat melati satu di pundak.

AS juga membawa kartu tanda anggota (KTA) palsu berlogo Polda Metro Jaya. Begitulah Gaya AS ketika ingin menipu wanita panggilan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, AS adalah polisi gadungan. Kerjanya hanya menipu wanita panggilan atau yang membuka layanan open BO di aplikasi Michat.

Yusri menyampaikan, AS tidak bekerja sendirian. Dia ditemani dua rekannya yakni KS dan ST yang seolah-olah berakting sebagai anak buah atau bawahan dari AS.

BACA JUGA:   Prostitusi Berkedok Spa di Bandung Dibongkar Polisi, Dua Muncikari Ditangkap

Gadungan kerjanya melakukan pemerasan. Sasarannya adalah para wanita dan juga germo di media sosial Michat,” kata dia di Polda Metro Jaya, Rabu (17/3).

Yusri menerangkan, AS menjebak pekerja seks komersial yang ada di aplikasi Michat. Yusri mengatakan modus AS adalah seorang perwira yang sedang melakukan penyelidikan kasus prostitusi online.

“Kalau sudah sampai di kamar hotel, datang ke sana kemudian nangkap baik germo atau wanita. Nanti dibawa untuk diperas,” ucap dia, di kutip dari Merdeka.com.

Yusri menyebut, ada dua orang wanita yang masuk ke dalam perangkap AS dan kawan-kawan. Namun, kedua korban tidak memiliki uang. Sehingga AS merampas ponsel dan barang-barang berharga lainnya.

BACA JUGA:   Sebarkan Foto Bugil Kekasihnya, Pria di Batam ini Ditangkap Polisi

“Mengaku baru kali ini. Tapi selama dua kali itu pelaku tidak pernah mendapatkan uang hanya ponsel dan barang-barang berharga. Ini masih kami dalami,” ujar dia.

Kepada polisi, AS mengaku sebagai seorang pengangguran. Seragam polisi yang dimiliki dibeli dari sebuah toko pakaian di kawasan Senen Jakarta Pusat. Sementara, kartu tanda anggota dibikin sendiri di sebuah usaha percetakan.

“Pakaiannya beli di Senen. Kemudian kartu anggota dibuat secara online melalui digital printing. Indentitas yang ditertera di KTA palsu benar namanya dia,” ucap dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *