Bataminfo.co.id – Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan menerima gelar Professor kehormatan dengan status Guru Besar Tidak Tetap oleh Universitas Pertahanan (Unhan) pada Jumat (11/6) siang ini.
Acara tersebut dijadwalkan berlangsung pada pukul 13.30 WIB di kampus Unhan, Sentul, Bogor.
“Pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI kepada Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian dalam keterangan resminya, beberapa waktu lalu.
Amarulla membeberkan salah satu alasan pihaknya memberikan gelar profesor kehormatan tak terlepas dari kepemimpinan Megawati saat menjabat presiden Indonesia 2001-2004 lalu. Megawati, kata dia, berhasil menghadapi konflik dan krisis multi dimensi di era pemerintahannya.
“Unhan RI mencatat keberhasilan Megawati saat di pemerintahan dalam menuntaskan konflik sosial seperti penyelesaian konflik Ambon, penyelesaian konflik Poso, pemulihan pariwisata pasca bom Bali, dan penanganan permasalahan TKI di Malaysia,” kata dia.
Dia mengatakan sejumlah guru besar dari dalam maupun luar negeri telah menjadi promotor Megawati untuk mendapatkan gelar Profesor Kehormatan tersebut
Beberapa guru besar dari dalam negeri yang memberikan rekomendasi akademik berasal dari beberapa Perguruan Tinggi Negeri papan atas. Sedangkan guru besar dari luar negeri berasal dari Jepang, Cina, Korea Selatan dan Perancis.
Amarulla menyebut sejumlah guru besar dari dalam dan luar negeri turut menjadi promotor Megawati menjadi Profesor Kehormatan.
Beberapa guru besar dari dalam negeri yang memberikan rekomendasi akademik berasal dari beberapa Perguruan Tinggi Negeri papan atas. Sedangkan guru besar dari luar negeri berasal dari Jepang, Cina, Korea Selatan dan Perancis.
Terpisah, Ketua DPP PDI-Perjuangan Rokhmin Dahuri mengatakan ada tiga alasan Unhan memberikan gelar profesor kehormatan kepada Megawati.
Pertama, Megawati dianggap memiliki dan menguasai tacit knowledge alias pengetahuan yang ada dalam kepala, belum didokumentasikan, terkait dengan pengalaman, terutama tentang Ilmu Pertahanan, khususnya bidang kepemimpinan strategis.
Pengetahuan itu, kata Rokhmin, sudah diaplikasikan Megawati ketika menjabat sebagai pejabat publik. Yakni menjabat tiga periode anggota DPR dari tahun 1984-1999. Lalu saat menjabat wakil presiden dari 1999-2001 hingga presiden dari 2001 hingga 2004.
Alasan kedua, Rokhmin menilai Megawati telah memenuhi semua persyaratan akademis maupun administratif untuk diangkat sebagai Profesor Kehormatan.
Ia pun mengatakan Megawati tak melanggar aturan perundangan yang ada terkait dengan pemberian gelar profesor.
Terakhir, Rokhmin mengatakan pemberian gelar Profesor Kehormatan diharapkan menjadi teladan bagi masyarakat. Ia mengatakan para guru besar menilai kiprah Megawati dapat menjadi motivasi bagi generasi muda penerus bangsa untuk senantiasa berprestasi.
Nantinya, pejabat pemerintahan seperti Presiden Joko Widodo hingga Wakil Presiden Ma’ruf Amin dijadwalkan akan hadir dalam penganugerahan gelar profesor kehormatan kepada Megawati tersebut. (*)
Sumber : CNNIndonesia.com