Bataminfo.co.id, Batam – Sejumlah Orangtua Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 20, Tiban, Kota Batam mengeluh dan mempertanyakan terkait kurikulum serta sistem belajar mengajar yang diterapkan selama masa pandemi.
Tak banyak Wali Murid yang mengeluhkan sistem belajar yang lebih mengedepankan ekstrakurikuler dibandingkan dengan pemaparan materi pada setiap mata pelajaran (mapel).
Salah satu Orang Tua Siswa mengungkapkan bahwa dirinya keberatan jika sistem ini terus diberlakukan. Ia khawatir peserta didik akan ketinggalan materi (minim pengetahuan) terkait materi mapel.
“Saya nggak ngerti kenapa di Sekolah Anak saya lebih mengedepankan Ekskul Pramuka dibandingkan pemaparan materi pelajaran? Kegiatan pramuka dilakukan 5 kali dalam seminggu, dari jam 09.00 sampai 17.00 WIB. Durasinya melebihi Pembelajaran tatap muka (PTM) yang hanya 2 kali dalam seminggu. Saya merasa sangat ganjal,” ucap salah satu Wali Murid yang tak ingin namanya disebutkan kepada Bataminfo.co.id, Senin (22/11/2021).
Ia juga mempertanyakan apakah kegiatan Pramuka dengan durasi lama tersebut, pihak sekolah sudah mengantongi izin dari Dinas Pendidikan.
“Kegiatan Pramuka itu bagus, boleh dilakukan. Tetapi harusnya tidak menganggu proses belajar. Dan sebenarnya Sekolah ini mengacu pada kurikulum yang mana?” cetus Dia.
Hal senada dikeluhkan oleh Salah satu Siswa SMP N 20 Tiban, Batam. Siswa yang meminta namanya tidak di publikasikan ini menuturkan bahwa dalam seminggu terdapat 5 kali kegiatan Pramuka.
“Belajar tatap muka itu hanya 2 kali dalam seminggu. Siswa wajib ikut pramuka. Kalo enggak, nanti nggak disapa lagi sama kakak..kakak pembina dan teman- teman,” ucapnya.
Sementara, Kepala Sekolah, Tengku Fetty Aryani saat dikonfirmasi oleh Bataminfo.co.id, mengungkapkan Sekolah tersebut menggunakan kurikulum Nasional. Dikatakan Dia, PTM diterapkan 50 persen.
“Kalau kurikulum tetap kurikulum Nasional. Hanya saja saat ini kami menggunakan kurikulum darurat karena masih PTM terbatas. Kalau tidak PTM terbatas, maka kami menggunakan kurikulum Nasional. PTM tetap 50 persen,” jelas Fetty.
Fetty membenarkan para Siswa diwajibkan mengikuti kegiatan pramuka. Namun ia membantah terkait durasi pramuka tidak berlangsung lama seperti yang dikeluahkan Wali Murid. Ia menegaskan, kegiatan pramuka tersebut bertujuan untuk memandirikan Siswa.
“Mereka sedang ada lomba. Ekskul Pramuka di Sekolah wajib. Jadi itu sebabnya durasi agak lebih lama latihannya dari hari-hari biasa. Hari biasa bahkan kegiatan Pramuka boleh dikatakan tidak ada walaupun sudah boleh dilaksanakan. Sebelumnya, Anak-anak sudah diwanti-wanti kalau memang keberatan tidak apa-apa tidak ikut lomba. Pramuka wajib di sekolah, bertujuan untuk mengajarkan kemandirian Anak dan pembentukan karakter mereka,” tegas Fetty.
Terkait keluhan Wali Murid, Fetty menuturkan akan mengkoordinasikan kepada Pembina Pramuka.
“Kalau tidak lomba sebelum pandemi, anak-anak latihan juga. Tapi mungkin ada Orangtua yang keberatan. Baiklah besok akan saya sampaikan kepada Pembina Pramuka,” ucapnya. (Non)