Bataminfo.co.id, Jakarta – Pada perdagangan, Jumat (4/9/2020), nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.705 per dolar AS pada perdagangan pasar spot. Mata uang Garuda tersebut naik 0,49 persen dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp14.777 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,02 persen, dolar Singapura menguat 0,03 persen, dolar Taiwan menguat 0,20 persen, baht Thailand menguat 0,6 persen, yuan China menguat 0,15 persen dan peso Filipina menguat 0,04 persen.
Sebaliknya won Korea Selatan melemah 0,13 persen, rupee India melemah 0,61 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,06 persen.
Sementara, mayoritas mata uang di negara maju terpantau menguat. Poundsterling Inggris melemah 0,05 persen dan dolar Australia melemah 0,04 persen. Sebaliknya dolar Kanada menguat 0,09 persen sementara franc Swiss melemah stagnan atau 0 persen.
Namun, Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menuturkan penguatan dolar AS masih tertahan pagi ini. Tekanan terhadap dolar AS terlihat terhadap nilai tukar regional Asia juga terpantau cukup signifikan.
Kemungkinan, menurutnya, pasar mengambil sikap wait and see menunggu hasil data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls yang akan dirilis malam ini.
“Data ini bisa menentukan arah selanjutnya bagi pergerakan dolar AS. Data yang memburuk bisa mendorong pelemahan dolar AS ke depannya dan sebaliknya,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Rupiah kemungkinan bisa menguat terhadap dolar AS hari ini tapi kemungkinan penguatannya tidak banyak karena dari dalam negeri sendiri ada faktor potensi perlambatan pemulihan ekonomi dan penyebaran virus corona yang masih tinggi.
“Potensi hari ini rupiah bergerak di level Rp14.680 psr dolar AS sampai Rp14.850 per dolar AS,” imbuhnya.
sumber : cnnindonesia.com