Bataminfo.co.id, Tanjungpinang – Presiden Joko Widodo tinjau secara virtual pelaksanaan vaksinasi yang diadakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) di sejumlah titik secara serentak se-Indonesia termasuk Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Provinsi Kepri menempati urut nomor dua setelah Bali atas capaian vaksinasi sehingga menjadi wilayah percontohan percepatan program vaksinasi di Indonesia.
Presiden Jokowi dalam tinjauan virtualnya menyampaikan secara serentak 49 ribu sasaran yang terdiri dari 15 ribu pelajar tingkat SMA dan 15 ribu pelajar SMP serta 19 ribu warga sasaran secara door to door. Setelah semua siswa divaksin para guru dan petugas sekolah juga harus divaksin.
“Jangan sampai ada yang terlewat, kita ingin mendorong percepatan vaksin dan tercapai kekebalan komunal dan terhindar dari covid-19,” kata Jokowi, Rabu (14/7) .
Sementara itu Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Binda Provinsi Kepri, Kolonel Chb Komara Manurung menjelaskan untuk vaksinasi yang dilaksanakan di SMA 1 Tanjungpinang ditargetkan bisa menyasar 1.200 pelajar yang berasal dari SMK N 1 Tanjungpinang sebanyak 600 siswa dan pelajar SMA N 1 Tanjungpinang sebanyak 600 siswa.
“Sistemnya kita bagi jadi beberapa gelombang agar tidak terjadi penumpukan,” kata Komara di SMA N 1 Tanjungpinang.
Dijelaskan Komara, saat bersamaan juga dilaksanakan vaksinasi pelajar di SMP N 4 Tanjungpinang dengan sasaran 1.084 dan door to door di wilayah Kampung Baru dengan sasaran 1.000 orang ditargetkan selesai dalam satu hari.
“Hari berikutnya juga ada, karena sasaran kita adalah Kepri selanjutnya akan menyasar daerah dengan kasus covid-19 yang tinggi,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMA N 1 Tanjungpinang, Imam Syafii menjelaskan sebenarnya ada 1.400 siswa yang akan divaksin di sekolah yang dipimpinnya, secara bertahap semua siswa, guru hingga petugas sekolah akan divaksin.
“Guru kita sudah sampai 90 persen, cuma beberapa guru yang belum karena ada penyakit komorbid,” tambah Imam.
Imam berterimakasih kepada Binda Kepri sudah memilih SMA N Tanjungpinang sebagai tempat vaksinasi masal itu, ia berharap setelah vaksinasi dilakukan bisa membentuk kekebalan tubuh pada pelajar dan saat diberi izin sekolah tatap muka semua siswa sudah siap untuk mengikutinya.
“Kami sudah sebar angket kepada orang tua siswa 65 persen sudah mengizinkan anaknya belajar di sekolah, sisanya akan tetap dilayani secara online,” ucapnya. (red/rilis)