Bataminfo.co.id, Ternate – Maluku Utara di guncang gempa bumi tektonik berkekuatan 5,3 magnitudo, Rabu (12/8/2020) sekitar pukul 19.27 WIT. Gempa di kedalaman 10 kilometer itu terletak pada koordinat 1,43 Lintang Utara dan 126,42 Bujur Timur.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, gempa bumi berjarak 123 km Barat Laut Kota Jailolo, Halmahera Barat dan 127 km Barat Laut Kota Ternate. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Petugas BMKG Ternate Taufik Taufan menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2 SR. Episenter gempa bumi terletak pada kedalaman 44 km.
Taufik bilang, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” terangnya.
Ia menambahkan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Pulau Mayau, Kota Ternate, Bitung, Tomohon, dan Manado.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” ujar Taufik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat Imran Lolori yang dikonfirmasi CNNIndonesia.com menyatakan, Pemerintah Daerah Halmahera Barat tengah melakukan pendataan terhadap dampak gempa tersebut.
“Kami sedang melakukan monitoring di lapangan, dan sejauh ini belum ada laporan kerusakan maupun korban meninggal dunia. Kami masih butuh waktu karena ada sebagian wilayah yang sulit dijangkau,” ujar Imran.
Sampai malam ini, kata Imran, masih dilakukan upaya komunikasi dengan daerah terisolir, misalnya di Kecamatan Ibu. Karena itu, Pemda belum bisa menyimpulkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi ini.
“Kecamatan masih dilakukan upaya komunikasi. Insya Allah malam ini juga sudah bisa kita ketahui perkembangan,” tuturnya.
Di wilayah Kota Jailolo sendiri, gempa dilaporkan dirasakan cukup kuat yakni sekitar II hingga III MMI.