slot gacor
Jembatan Batam-Bintan Akhirnya Jadi Juga Dibangun, ini Penjelasan Kementerian PUPR - BatamInfo.co.id

Jembatan Batam-Bintan Akhirnya Jadi Juga Dibangun, ini Penjelasan Kementerian PUPR

Foto : istimewa

Bataminfo.co.id, Bintan – Calon jembatan terpanjang di Indonesia, yakni jembatan Batam-Bintan (Babin) sepanjang 7 kilometer tengah masuk dalam finalisasi pembahasan. Nantinya proyek jembatan ini akan dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU). Investor dari Singapura sempat dikabarkan berminta pada proyek ini.

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga tengah melakukan pengkajian teknis dan finansial pada pembangunan Jembatan Batam-Bintan. Rencananya, pembiayaan pembangunan jembatan tersebut menggunakan skema KPBU. Namun, Pemerintah juga memberi dukungan finansial agar proyek tetap feasible.

“Dalam evaluasi yang dilakukan oleh Ditjen Pembiayaan Infrastruktur, tidak bisa totalitas dibiayai oleh KPBU, tetapi harus ada porsi dibantu oleh Pemerintah. Porsi Pemerintah sekitar 30%,” ujar Direktur Pembangunan Jembatan, Ditjen Bina Yudha Handita Pandjiriawan, dalam keterangan resmi, dikutip dari CNBCIndonesia.com, Jumat (23/4/2021) kemarin.

BACA JUGA:   BCS Mall Gelar Vaksinasi Untuk 1.155 Karyawannya

Jembatan Batam – Bintan termasuk jembatan khusus yang terdiri dari 2 jembatan, yakni Batam-Tanjung Sauh dan Tanjung Sauh-Bintan. Sementara untuk porsi pembiayaan Pemerintah pada jembatan penghubung Batam – Tanjung Sauh, sedangkan Tanjung Sauh – Bintan akan dibangun oleh investor melaui proses lelang.

“Jembatan Batam ke Tanjung Sauh sekitar 2.000 meter dan Tanjung Sauh ke Bintan 5.000 meter, jadi total panjangnya sekitar 7.000 meter,” terang Yudha.

Desain awal pembangunan jembatan ini sudah dibuat oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada 2005 dan diperbarui tahun 2010. Namun karena ke depan berbentuk jembatan tol atau kendaraan yang lewat akan dikenakan tarif, sehingga terdapat perubahan desain agar menyesuaikan standar tol. Di mana lebar jembatan yang sebelumnya 28 meter disesuaikan menjadi 33 meter.

BACA JUGA:   Berkunjung ke Kepri, Menteri Bappenas Tinjau Lokasi Pembangunan Jembatan Babin

“Untuk jembatan Tanjung Sauh ke Bintan yang KBPU, nanti desain yang ada menjadi basic design untuk di-update oleh investor menjadi DED (detail engineering design), sehingga untuk ditindaklanjuti apa yang kurang difinalisasi. Sementara Jembatan Batam – Tanjung Sauh karena menjadi tugasnya Pemerintah, kami akan selesaikan kekurangan yang ada dalam beberapa bulan, sehingga saat proses KPBU selesai, DED-nya juga selesai,” jelasnya.

Saat ini progresnya masih masuk dalam tahap finalisasi pembahasan KPBU diharapkan segera mulai konstriksi. Selain itu Jembatan Batam – Bintan juga akan mendukung rencana pembangunan pelabuhan peti kemas di Tanjung Sauh dan Shelter di pulau Bintan. Memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konektivitas wilayah juga mengurangi waktu tempuh dan biaya orang/barang.

BACA JUGA:   Awal 2022, Konstruksi Jembatan Batam Bintan Dimulai

“Bapak Menteri PUPR dan Bapak Presiden berharap tahun 2024 tidak ada pembangunan fisik. Itu menjadi concern kami, maka targetnya sebelum 2024 jembatan ini sudah selesai,” jelasnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, menjelaskan keunggulan pembangunan infrastruktur dengan skema KPBU dibandingkan menggunakan APBN sepenuhnya. Diantaranya, bagi swasta memiliki kepastian pengembalian (Investasi) plus keuntungan, sementara keuntungan pemerintah proyeknya banyak yang mengawasi.

“Sehingga tercipta tertib administrasi dan tertib teknis,” jelas Basuki. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *