slot gacor
Gubernur Ansar Ajak Mubaligh Ajarkan Wawasan Keagamaan dan Kebangsaan - BatamInfo.co.id
Kepri  

Gubernur Ansar Ajak Mubaligh Ajarkan Wawasan Keagamaan dan Kebangsaan

Foto bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad dengan para mubaligh. F: Istimewa

Bataminfo.co.id, Tanjungpinang – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui Biro Kesejahteraan Masyarakat menggelar pelatihan mubaligh yang akan dikirimkan ke pulau-pulau di sekitaran Kepri.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini dibuka langsung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Hotel Aston, Tanjungpinang, kemarin.

Ansar dalam arahannya menyambut baik kegiatan pembekalan mubaligh hinterland tahun ini. Menurutnya, dengan kondisi masyarakat Kepri yang banyak tinggal di pulau-pulau terpencil sangat membutuhkan ahli agama untuk memberikan panduan keagamaan di pulau tersebut.

BACA JUGA:   Gubernur Ansar Serahkan Sertifikat Lahan kepada Ketua MA H.M. Syarifuddin untuk Bangun PTA dan PT di Kepri

“Program ini saya kira penting dalam rangka kita membina masyarakat di kawasan pulau hinterland, mendorong optimisme mereka dalam mengahadapi kehidupan kedepan,” ujar Ansar.

Selain itu Ansar juga menekankan pentingnya para mubaligh untuk memberikan wawasan keagamaan sekaligus kebangsaan pada masyarakat pulau-pulau terluar.

BACA JUGA:   Usai Kunker Dari Karimun, Gubernur Ansar Rapat Dengan OPD Sampai Tengah Malam

“Kita semua punya tanggung jawab menjaga keutuhan negara ini, menjaga toleransi agama dan para da’i bisa memberikan pembinaan,” katanya.

Tidak hanya itu, Ansar juga menyarankan agar para mubaligh juga diberikan pembekalan kewirausahaan agar bisa sekaligus memberikan pengajaran tentang kewirausahaan pada masyarakat terluar.

BACA JUGA:   Aturan Terbaru Perjalanan Antar Kabupaten dan Kota di Kepri

“Jadi tidak hanya berdakwah, para da’i bisa mengajak masyarakat untuk membuat usaha-usaha mikro,” tuturnya.

Tahun 2022 ini Biro Kesra Provinsi Kepri memberikan pembekalan pada 50 orang mubaligh yang akan disebar ke seluruh tujuh kabupaten dan kota di Kepri. Mereka akan menjalani peran sebagai juru agama di pulau-pulau selama setahun penuh. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *