Bataminfo.co.id, Batam – Aliansi Buruh Bat berunjuk rasa di depan Graha Kepri dan Kantor Walikota Batam, Kamis (23/12/2021). Berbagai bentuk aspirasi disampaikan para Buruh ini kepada Gubernur Kepri dan Walikota Batam.
Tak hanya Orator yang dipercayakan untuk menyuarakan aspirasi mereka kaum Buruh. Mereka juga menuliskan aspirasinya dalam kiasan kata yang seolah menggambarkan ketidakterimaan atas keputusan Upah Minimum Kota (UMK) yang menurutnya tak sesuai.
“skin care 350 ribu, UMK cuma naik 35 ribu??? mengkis duwo no sayangku!!,” demikian sepenggal kalimat yang dibawa oleh seorang Buruh saat melakukan demonstrasi sore tadi.
Perbandingan Harga Kosmetik Wanita dengan kenaikan UMK dari Buruh ini menggambarkan bahwa pihaknya tidak menerima keputusan penetapan UMK dengan angka tersebut.
Para Buruh ini juga menilai Pemerintahan kota Batam berada dalam zona yang tak baik. Hal ini ditunjukkannya melalui sebuah tulisan lagi, “jika emak-emak sampai turun ke jalan artinya Batam sedang tidak baik-baik saja,” tulisnya.
Penggalan kalimat ini sebagaimana juga yang diungkapkan oleh Salah seorang Orator saat menyuarakan aspirasi Buruh. Dia menyebutkan, jika pemerintah dalam hal ini, Gubernur dan Walikota harus bertanggungjawab terhadap kenaikan UMK.
“Kemarin Bapak Rudi kita pilih…kita junjung..tapi kenyataannya, Bapak Rudi yang terhormat tidak pro terhadap Buruh. Lebih pro terhadap Pengusaha. Bapak Walikota yang terhormat merekomendasikan angka tersebut terhadap Gubernur. Maka dari itu, bertanggungjawab lah apa yang sudah dibuat Bapak Walikota terhadap UMK kota Batam,” ucapnya. (Non)