Kemenkes Sebut Harga PCR Tidak Rugikan Warga, Benarkah?

Ilustrasi proses Produksi Diagonostik Kit berbasis Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). (Dok BIO FARMA)

Bataminfo.co.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pastikan evaluasi harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR) terus dilakukan oleh pemerintah.
Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengatakan hal tersebut dilakukan pemerintah untuk memastikan masyarakat mendapatkan pemeriksaan yang sesuai dengan harga yang dibayarkan.

“Kami secara berkala bersama BPKP melakukan evaluasi terhadap tarif pemeriksaan, menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Proses evaluasi merupakan standar yang kami lakukan dalam penentuan harga suatu produk maupun layanan, untuk menjamin kepastian harga bagi masyarakat,” jelasnya melalui keterangannya dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (8/11).

BACA JUGA:   Pesan Raffi Ahmad Untuk Masyarakat Indonesia Usai Divaksin Covid-19

Selain untuk memastikan keterjangkauan masyarakat, Nadia mengatakan, evaluasi tarif juga bertujuan agar menjadi acuan dasar bagi pihak penyedia tes, baik swasta maupun pemerintah.

Sehingga melalui evaluasi harga tersebut, menurutnya, akses bagi kepentingan bisnis dalam penyelenggaraan tes PCR telah tertutup dan menjamin kepastian harga bagi masyarakat.

BACA JUGA:   Polisi Selidiki Akun Medsos Penyebar Video Syur Mirip Gisel dan Jedar

“Saya tegaskan sekali lagi, dalam menentukan harga RT- PCR, Kementerian Kesehatan (Dirjen Yankes) tidak berdiri sendiri, namun dilakukan bersama dengan BPKP,” tuturnya.

“Proses evaluasi harga ini tentunya dilakukan untuk menutup masuknya kepentingan bisnis dan menjamin kepastian harga bagi masyarakat,” imbuh Nadia.

BACA JUGA:   Bukan Robert, Yoga atau Andrew, Inilah Bos Besar Jet Pribadi Brigjen Hendra Kurniawan di Kasus Ferdy Sambo

Perhitungan biaya pengambilan dan pemeriksaan RT-PCR, terdiri dari komponen-komponen jasa pelayanan/SDM, komponen reagen dan bahan habis pakai (BHP), komponen biaya administrasi, Overhead, dan komponen biaya lainnya yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.

“Reagen merupakan komponen harga paling besar dalam pemeriksaan swab RT-PCR, mencapai 45-55 persen” jelas dr. Nadia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *