Bataminfo.co.id, Tanjungpinang – Setelah bertahun-tahun mengalami kevakuman akibat kepemimpinan yang tidak efektif, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) akhirnya kembali hidup.
Momentum ini ditandai dengan pelantikan serentak lebih dari 50 organisasi kemahasiswaan di Auditorium UMRAH, yang menjadi simbol kebangkitan dan perbaikan besar dalam kehidupan organisasi mahasiswa, Pada Kamis (9/1/25).
Dalam acara yang bersejarah ini, sejumlah tokoh mahasiswa resmi dilantik untuk mengisi posisi strategis:
1. Hermansyah sebagai Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).
2. Muhammad Ginanjar sebagai Wakil Ketua DPM.
3. Randi Febriandi sebagai Presiden Mahasiswa (Presma).
4. Ide Jaya Waruwu sebagai Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma).
Pelantikan ini mengakhiri masa vakum yang cukup panjang, di mana BEM tidak aktif selama dua tahun, sementara DPM telah empat tahun lamanya tidak berfungsi.
Kevakuman ini sebelumnya dianggap sebagai dampak dari kepemimpinan yang tidak mampu membawa visi besar untuk mempersatukan mahasiswa. Namun, di bawah kepengurusan baru, semangat revitalisasi mulai terasa.
“Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tetapi menandai dimulainya langkah besar untuk menghidupkan kembali BEM dan organisasi lainnya. Kami bertekad menjadikan DPM sebagai lembaga yang mampu menyuarakan aspirasi mahasiswa secara nyata,” ujar Hermansyah, Ketua DPM terpilih periode 2025/2026.
Presiden Mahasiswa, Randi Febriandi, juga menekankan pentingnya peran baru BEM dalam membangun persatuan di kalangan mahasiswa.
“BEM pernah kehilangan arah dan fungsi utamanya. Tapi kami yakin dengan sistem yang lebih terintegrasi, mahasiswa UMRAH dapat kembali menjadi kekuatan yang solid. Ini adalah titik awal perubahan besar,” ungkap Randi.
Salah satu langkah besar dalam kebangkitan ini adalah transformasi sistem organisasi mahasiswa dari model federasi menjadi konsep kesatuan universitas.
Sistem baru ini diyakini dapat menciptakan sinergi yang lebih baik antarorganisasi, menghilangkan sekat-sekat yang selama ini menghambat komunikasi dan kolaborasi.
Dukungan juga datang dari pihak rektorat yang mengapresiasi semangat baru mahasiswa.
“Kami melihat pelantikan ini sebagai babak baru. Kepemimpinan yang baru harus membawa dampak nyata, tidak hanya di dalam kampus, tetapi juga di luar. Mahasiswa adalah motor penggerak perubahan,” ujar salah satu perwakilan rektorat.
Antusiasme juga mengalir dari berbagai pihak, termasuk alumni dan organisasi mahasiswa dari universitas lain, yang mengirimkan ucapan selamat dan dukungan.
Dengan kepercayaan penuh dari berbagai elemen, BEM UMRAH kini memiliki peluang besar untuk menorehkan prestasi yang lebih baik.
Di bawah kepemimpinan baru, BEM UMRAH siap membangun kembali kepercayaan mahasiswa, menghidupkan pergerakan mahasiswa, dan memperjuangkan aspirasi yang selama ini terabaikan.
Ini adalah babak baru yang tidak hanya menyembuhkan luka lama, tetapi juga membuka jalan untuk menciptakan masa depan yang lebih gemilang bagi mahasiswa UMRAH. (Budi)