Bataminfo.co.id, Batam – Sebagai upaya meningkatkan pengawasan dalam mengamankan wilayah perairan Kepri, Bea dan Cukai Batam melaksanakan patroli laut gabungan bersama dengan Ditpolairud Polda Kepri dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Batam.
Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Susila Brata mengatakan, mengingat Kepri ini merupakan wilayah perbatasan yang tergolong rawan penyeludupan barang baik impor maupun ekspor, untuk itu kita melakukan peningkatan pengamanan di perairan Kepri ini.
“Berdasarkan data yang kita peroleh, upaya penyelundupan di perairan Kepri
semakin marak, terutama penyelundupan baby lobster menggunakan High Speed Craft (HSC). Kondisi geografis berupa kepulauan di perairan Batam yang sulit untuk dilakukan pengawasan sepenuhnya. Hal ini yang melatarbelakangi diadakannya
Operasi Patroli Laut antara Bea Cukai ,Polairud, dan KPLP,” ujar Susila Brata pada Selasa (8/6/2021) pagi di dermaga PSO Bea dan Cukai Tipe B Sekupang,
Lanjut Susila, perlu diketahui bahwa Operasi Patroli bersama ini merupakan kegiatan berskala nasional yang dilaksanakan oleh jajaran Bea Cukai, Ditpolairud dan KPLP di seluruh Indonesia.
Operasi Patroli bersama yang saat ini diselenggarakan bertujuan untuk pemberantasan NPP, pencemaran lingkungan, pelanggaran UU pelayaran dan pelanggaran ketertiban umum.
“Kegiatan ini merupakan kesempatan bagi kita para aparat penegak hukum untuk menjaga sinergitas antara ketiga instansi ini, untuk melakukan kewenangan sesuai Undang-Undang yang berlaku. Kita susun strategi-strategi terobosan dan terukur demi tercapainya efektif dan efisiensi kegiatan sehingga mampu menghasilkan output yang berbobot,” lanjutnya.
Bea Cukai Batam bersama beberapa instansi terus melakukan sinergi dengan baik, seperti baru-baru ini Bea Cukai Batam bersama Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Batam berhasil menggagalkan penyelundupan benih lobster dengan modus disimpan di dalam galon dan dikemas menggunakan keranjang bambu.
Benih lobster yang diperkirakan senilai Rp1,3 Miliar tersebut diamankan petugas Bea Cukai Batam bersama Karantina Perikanan saat melakukan pengawasan barang kargo dari pesawat rute Surabaya ke Batam di terminal Kargo Bandara Hang Nadim Batam.
Selain itu, krisis pandemi Covid-19 juga belum berakhir, ini merupakan tantangan bagi
aparat penegak hukum untuk selalu bekerja sesuai Undang-undang yang berlaku tanpa
mengesampingkan Protokol Kesehatan Covid-19.
“Mari kita jadikan krisis ini sebagai titik tolak untuk menjadi bangsa maju. Roda organisasi akan terus bergerak, jangan sampai kita justru akan tergilas oleh perubahan itu,” bebernya.
Hari ini kita laksanakan pembukaan Sinergi Operasi Patroli Laut, saya ingin berpesan, tetap jaga kesehatan. Jangan lupa pakai masker, jaga jarak dan sering-seringlah
mencuci tangan. Mari saling menjaga dengan ketat menjalankan Protokol Kesehatan Covid-19,” ajak Susila.
Ditempat yang sama, Kasubdit Patroliairud Ditpolairud Polda kepri, AKBP Budhi Rayadi mengatakan, kegiatan ini intinya yakni kerja sama antara tiga instansi yakni Bea Cukai Batam, KPLP dan Ditpolairud untuk memberantas semua kejahatan yang ada di laut Kepri.
“Hal ini merupakan kegiatan rutin yang ditingkatkan, melalui patroli laut. Sesuai yang di sampaikan oleh pusat bahwasannya penyeludupan saat ini makin marak yang dilakukan dilaut Kepri,” ujar Budhi yang juga didampingi oleh Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Kepri, AKBP Nurochman Nulhakim.
Kegiatan yang merupakan rutinitas tahunan ini akan tetap dilakukan. Tidak hanya apel bersama yang dilakukan oleh ketiga instansi hari ini saja, namun keseharian sejauh ini, secara mandiri masing-masing wiayah baik Bea Cukai, KPLP dan juga Ditpolairud selalu bersinergi dan saling memberikan input jika ada pelanggaran yang terjadi di wilayah Kepri. (yog)