Bataminfo.co.id – Selain oknum TNI AL dan TNI AU, anggota Polri diduga terlibat dalam pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal ke Malaysia. Kapal yang membawa PMI itu tenggelam di lepas pantai Johor Bahru, Malaysia.
“Iya anggota TNI AU, anggota TNI AL dan anggota Polri (diduga terlibat). Kami harus mengatakan itu kan, karena BP2MI bukan penegak hukum, sehingga kami mengatakan dugaan,” kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani, dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (5/1).
Benny mengatakan dugaan keterlibatan anggota polisi itu sudah disampaikannya kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
“Dengan Kapolri kan kemarin sudah menyampaikan, termasuk adanya dugaan keterlibatan anggota Polri. Tapi tentu menjadi kewenangan dari institusi yang bersangkutan. Apakah mau mempublish namanya, apakah mau mengambil tindakan apa, sifatnya kita hanya menyampaikan hasil investigasi,” katanya.
Dalam kasus itu, ia menyebut pihaknya sudah sangat terbuka dengan memberi informasi kepada instansi yang anggotanya diduga terlibat.
“Jadi terbuka dengan tetap mengedepankan aspek etika. Karena jika bicara nama, siapa, kita ingin menyerahkannya langsung ke institusi yang bersangkutan. Sehingga jenis-jenis misalnya keterlibatan, perannya seperti apa, itu ada kok semua,” katanya.
BP2MI sebelumnya menduga oknum TNI AL dan TNI AU terlibat membantu kegiatan tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ke Malaysia.
Fakta itu terkuak berdasarkan hasil investigasi tragedi tenggelamnya kapal yang menewaskan sejumlah TKI ilegal di lepas pantai Johor Baru, Malaysia.
“Adanya dugaan keterlibatan oknum TNI AL dan oknum TNI AU, yang memiliki peran masing-masing dalam membantu kegiatan pengiriman PMI ilegal,” ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengutip detikcom, Selasa (29/12).(*)