slot gacor
PPKM Level 3 di Batam, Pengusaha Mengeluh Penjualan Turun Drastis - BatamInfo.co.id
Batam  

PPKM Level 3 di Batam, Pengusaha Mengeluh Penjualan Turun Drastis

Suasana sepi terlihat di Pusat Perbelanjaan Mega Mall, Batam Center. Foto : Bora/BI

Bataminfo.co.id, Batam – Pemerintah Kota Batam telah mengizinkan pusat perbelanjaan atau mall untuk kembali beroperasi dengan kapasitas 50 persen sesuai Surat Edaran Walikota Batam nomor 47 tahun 2021.

Kendati demikian, jumlah pengunjung nyatanya belum sebanding untuk keberlangsungan usaha pada tenan yang ada di mal.

Salah satu Sales Eksekutif Yamaha Music School Mega Mall, Robi mengungkapkan, terjadi penurunan signifikan pada penjualan toko yang dirinya kelola.

BACA JUGA:   Tempat Alternatif Hiburan, Boombastic Dance Club & KTV Kini Hadir di Kota Batam

“Kalo dibandingkan sebelum dan sesudah covid, tingkat presentase penjualan kami turun dibawah 50 persen,” papar Robi kepada Bataminfo.co.id, Jum’at (27/8/2021) kemarin.

Tak hanya itu, Roby menambahkan selain di sektor penjualan alat musik tokonya juga mengalami kerugian besar karena jasa les musik yang belum bisa beradaptasi dengan keadaan.

“Disini juga ada sekolah juga dan sama jauh menurun, dan itu karena kebanyakan orang tua murid tidak mengizinkan anaknya les secara ofline karena adanya PPKM ini, sedangkan untuk online mereka terkendala karena tidak adanya alat sehingga kurang maksimal,” jabarnya.

BACA JUGA:   Rudi Targetkan Dua KEK Batam Bisa Serap 26.476 Tenaga Kerja

Hal senada, juga dinyatakan oleh seorang leader toko Bodyshop pada lantai 2 mal tersebut, Ruth mengatakan pengunjung banyak berkurang dan penjual tidak sesuai target selama tiga minggu dibukanya Mall.

“Pengunjung berkurang banyak bang, mencapai 75 persen penurunan pembeli Selama PPKM, sudah ada 50 pieces yang terjual sejak 3 Minggu mall buka,” sebutnya.

BACA JUGA:   Nol Kasus, Batam Zona Hijau Covid-19

Ruth menilai, toko dengan barang dagangan sebagai pelengkap kebutuhan hidup (sekunder), lebih sedikit peminatnya dibandingkan pemenuhan kebutuhan pokok (primer).

“Kalo untuk kosmetik berkurang, orang kan ke makanan lebih minat,” lanjutnya.

Namun, pihaknya merasa bersyukur dengan tetap diperbolehkannya melakukan usaha, “Kita berharap kedepannya agar kembali seperti semula lagi agar penjualan kembali stabil,” pungkasnya. (Bora)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *