Bataminfo.co.id, Jakarta – Plt Gubernur Kepri, Isdianto meminta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan izin agar wisatawan bisa masuk ke Provinsi Kepulauan Riau.
Permintaan ini agar usaha kepariwisataan di Negeri Segantang Lada dapat kembali berjalan sebagaimana mestinya dan dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Kepri.
“Tadi hal itu kami sampaikan kepada Bapak Presiden. Kami ingin wisatawan asing kembali masuk ke Kepri. Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat. Kesehatan tetap yang utama namun ekonomi juga terus bergerak,” kata Isdianto usai menghadiri pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/7) kemarin.
Isdianto memang mendapat kesempatan untuk menyampaikan berbagai permasalahan di Kepri. Salah satu yang disampaikan Isdianto adalah soal kepariwisataan Kepri.
Malah untuk mendukung masalah ini, Juni lalu Isdianto sudah melayangkan surat kepada Menteri Hukum dan HAM. Intinya memberi pengecualian untuk wisatawan asing masuk ke Kepri.
“Alhamdulillah Bapak Presiden lamgsung memberi respon. Mohon doa semua masyarakat Kepri,” kata Isdianto.
Isdianto menambahkan, Presiden juga menekankan tentang penyerapan anggaran. Daerah diharapkan cepat menyerap anggaran sehingga berdampak bagi pergerakan ekonomi masyarakat.
Kepri sendiri, kata Isdianto, tiap awal pekan terus melakukan evaluasi kegiatan. Di dalamnya termasuk tentang penyerapan anggaran. Tiap OPD diminta menyampaikan kalau ada kendala kegiatan sehingga anggaran tak terserap cepat.
Selain itu, kata Isdianto, Presiden berpesan agar penanganan Covid-19 tepat sasaran. Sebagai Ketua Tim Gugus Tugas, Isdianto mengatakan Kepri fokus pada penanganan dan pemutusan mata rantai sebaran Covid-19.
Sampai saat ini, persentase kesembuhan di Kepri pun sudah cukup tinggi. Hingga kini, sudah 87 persen kesembuhan pasien yang terkonfirmasi positif di Kepri.
“Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak hingga Kepri tetap menjadi yang terbaik dalam penanganan Covid-19. Dengan bersatu dan bersama, kita pasti bisa,” kata adik kandung almarhum H. Muhammad Sani ini. (red)