Bataminfo.co.id, Tanjungpinang – Kementerian PANRB telah membuka Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021. Dinas Kominfo Kepri akan mengikut sertakan Sistem Informasi Penjurian (SIP) MTQ, pada kompetisi tingkat nasional tersebut. Sistem itu saat ini digunakan pada MTQ di Provinsi Kepri.
“KIPP ini kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Menpan RB untuk kementerian, lembaga dan pemerintah daerah dalam hal inovasi pelayanan publik. Ada sembilan kategori yang bisa diikuti, dengan satu instansi bisa mengikut sertakan satu inovasi,” ujar Drs. Zulhendri, MM, Kadis Kominfo Kepri, Kamis (18/3) kemarin.
Sebenarnya Kominfo telah memproduksi beberapa aplikasi. Mulai dari SIAP dan Simanja yang merupakan aplikasi presensi dan kinerja pegawai di lingkungan Pemprov Kepri. Setelah melalui proses diskusi, akhirnya diputuskan SIP MTQ yang akan dikut sertakan.
“Karena kita lihat SIP MTQ ini bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat, tidak hanya di lingkungan pemerintah saja. Juga mengandung unsur kolaborasi antar kalangan,” tambah Zulhendri.
SIP MTQ ini diproduksi pada 2020 lalu dan sudah digunakan pada MTQ tingkat Provinsi Kepri pada tahun itu. Aplikasi ini diproduksi atas permintaan Sekda Kepri, yang menginginkan sistem penjurian MTQ yang transparan dan akuntabel.
“Selama ini selalu saja ada kecurigaan bahwa penilaian MTQ itu tidak transparan. Jadi Pak Sekda mendorong untuk dibuatkan aplikasi yang bisa mendukung penjurian MTQ yang transparan dan akuntabel” sebut Zulhendri.
Aplikasi ini berbasis website, yang bisa dilihat oleh seluruh masyarakat saat pelaksanaan MTQ maupun STQ. Saat pertandingan berlangsung, masyarakat dapat melihat jalannya pertandingan dan nilai yang diberikan oleh juri untuk masing-masing peserta.
“Jadi bisa lihat langsung, walaupun tidak berada di lokasi. Bisa dilihat kalau ada bacaan yang salah. Setelah peserta berlomba, langsung keluar hasil penilaian. Nanti secara otomatis diurutkan, siapa yang nomor satu dan seterusnya,” ungkap Zulhendri.
Aplikasi ini juga digunakan oleh kabupaten dan kota serta Pemprov Kepri, untuk penjurian MTQ dan STQ 2021. Kedepan, diharapkan jika inovasi ini berhasil masuk jajaran 15 besar KIPP, maka akan diusulkan untuk digunakan pada MTQ dan STQ tingkat nasional, yang saat ini masih menggunakan aplikasi dari Jawa Timur. (red/rilis)
