Bataminfo.co.id, Batam – Ketua Panitia Pelaksana Pesta Budaya Bangso Batak Marsada (BBM), Rusmini Simorangkir, memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batam untuk memberikan klarifikasi terkait acara yang digelar di Alun-Alun Engku Putri, Batam, pada 3 November 2024.
Sebelumnya, sejumlah Tokoh Pemuda Batak di Kota Batam mendesak Bawaslu untuk menyelidiki dugaan keterlibatan salah satu pasangan calon (paslon) dalam acara tersebut, yang dinilai mencederai netralitas pesta budaya tersebut.
Acara budaya tersebut dinilai telah mencederai netralitas ketika melibatkan salah satu pasangan calon yang sedang berkompetisi di Pilkada Kepri 2024, apalagi pasangan calon tersebut tidak ada unsur Batak. Mereka juga menegaskan bahwa masyarakat berhak mendapat jaminan atas netralitas acara budaya tanpa ada campur tangan politik praktis yang dapat memengaruhi opini publik.
Dalam kedatangannya memenuhi panggilan bawaslu untuk klarifikasi, Rusmini tiba di kantor bawaslu sebelum pukul 10.00 wib dan selesai sekitar pukul 14.40 dengan mengenakan pakaian formal berwarna biru.
Rusmini menjelaskan bahwa undangan acara Pesta Budaya ini memang ditujukan kepada sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat, termasuk Ketua-Ketua Marga, pimpinan organisasi masyarakat, serta perwakilan Forkopimda.
“Tokoh-tokoh masyarakat, Ketua-Ketua Marga, Ketua Ormas, hingga Forkopimda kita undang, dan mereka pun hadir,” ujar Rusmini pada Rabu, (13/11/2024).
Ia menambahkan bahwa para tokoh hadir dalam kapasitas sebagai tamu, termasuk paslon Cawako (Calon Wali Kota) Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra, serta Cagub (Calon Gubernur) Ansar Ahmad dan Nyang-Nyang. Rusmini menegaskan bahwa ia mengundang mereka secara lisan tanpa adanya undangan formal tertulis.
Rusmini juga menekankan bahwa tidak ada atribut atau alat peraga kampanye dalam acara tersebut, serta tidak ada sambutan khusus dari para paslon yang hadir.
“Mereka hadir dalam kapasitas sebagai tamu saja. Ketika ditanya oleh Bawaslu, saya sampaikan bahwa tidak ada mereka memperkenalkan diri atau membawa alat peraga kampanye,” paparnya.
Kegiatan Pesta Budaya ini, lanjut Rusmini, merupakan acara yang sudah direncanakan sejak lama oleh BBM, bukan terkait dengan musim kampanye. Rangkaian acara meliputi kegiatan kuliner, lomba nyanyi lagu Batak, tortor massal, serta menyanyikan lagu Otano Batak, yang dimulai sejak tanggal 2.
Rusmini juga mengklarifikasi alasan di balik penundaan acara yang semula dijadwalkan pada Oktober, dan baru bisa dilaksanakan pada November karena menyesuaikan jadwal manajemen penyanyi Judika.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Batam, Antonius, mengatakan bahwa pihaknya masih dalam tahap klarifikasi terhadap dugaan kampanye terselubung dalam kegiatan ini.
“Saat ini kami sedang dalam proses klarifikasi kepada pihak-pihak terkait,” ujar Antonius.
Ia menyebutkan bahwa laporan ini terkait dengan dugaan penggunaan fasilitas publik untuk kegiatan yang diduga berpotensi politis, mengingat lokasi kegiatan yang bertempat di Alun-Alun Engku Putri.