Bataminfo.co.id, Tanjungpinang – Provinsi Kepri menduduki peringkat ketiga setelah DKI Jakarta dan Bali sebagai provinsi dengan laju penyuntikan tertinggi di Indonesia. Provinsi Kepri mendapat angka 23,02 persen sampai dengan tanggal 13 Juni 2021.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat memimpin Video Conference Rapat Rutin Koordinasi Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi Covid 19, Senin (14/6). Dari Pemprov Kepri rapat ini dihadiri Wakil Gubernur Hj. Marlin Agustina dari Ruang Rapat Utama Lt. 4 Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Senin (14/6).
Wagub Marlin menyampaikan bahwa lajunya capaian vaksinasi di Kepri berkat dukungan semua komponen masyarakat. Termasuk partisipasi dan antusiasme masyarakat Kepri yang ingin divaksin. Kabupaten dan Kota pun terus membuka sentra vaksinasi. Juga dukungan TNI Polri. Serta kerja ikhlas tenaga vaksinator. Serta seluruh komponen yang bergerak untuk menyukseskan vaksinasi.
“Terima kasih untuk semuanya. Ini ikhtiar kita bersama untuk melawan pandemi Covid-19. Semoga Kepri kembali sehat,” kata Wagub Marlin.
Turut mendampingi Wagub Marlin Sekdaprov H.T.S Arif Fadilah, Wakahar Satgas Covid 19 Tjetjep Yudiana, Sekretaris Dinas Kesehatan, dan Wakil Direktur Bidang Yanmedik RSUD Raja Ahmad Tabib.
Wamen Dante menyampaikan saat ini vaksinasi perhari di Indonesia rata-rata mencapai 400 ribu suntikan perhari. Angka ini diharapkan akan terus meningkat hingga akselerasi sampai dengan target 700 ribu per hari di bulan juni ini. Wamen Dante berpesan untuk melakukan kegiatan vaksinasi secara efektif dan terukur.
“Ketersediaan vaksin sudah mulai terkendali dengan baik. Dengan jumlah yang cukup dengan sistem baru kita langsung drop ke kabupaten kota tingkat II melalui hub dengan sebelumnya ada permintaan dan klarifikasi di tingkat I (Provinsi) sehingga dapat didistribusikan secara cepat” ujar Wamen Dante.
Kemudian Wamen Dante menyampaikan update perkembangan Covid-19 yang mengalami peningkatan di beberapa tempat. Peningkatan diperkirakan berlangsung 5 sampai 7 minggu setelah idul fitri. Puncak kasus mungkin akan berlangsung pada pertengahan Juni sampai awal Juli yang akan datang.
“Berdasarkan perkembangan setiap setelah hari libur nasional, kasus terkonfirmasi positif meningkat secara drastis. Hal ini disebabkan mobilisasi di beberapa tempat mengalami kenaikan. Hal ini juga berbanding lurus dengan kenaikan Bed Occupancy Ratio,” kata Wamen Dante.
Saat ini dari 75 ribu tempat tidur yang tersedia, sudah terpakai 43 ribu dengan BOR sebanyak 52 persen. Sedangkan ruang intensif dari 8000 terpakai 3000 atau sekitar 48 persen.
“Kita harus mengontrol ini. Saat ini memang masih ada space, namun dengan peningkatan kasus belakangan ini, kita harus waspada. Karena menurut WHO, kondisi ideal maksimum BOR adalah diangka 60 persen” tutur Wamen Dante. (*)
Sumber : humaskepri.id