Bataminfo.co.id, Batam – Warga RW 015 Kavling Kamboja, Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) keluhkan air bersih. Minggu, (14/8/2022).
Pasalnya, sejak awal Agustus hingga saat ini, ratusan warga di Kavling Kamboja mengeluh akibat aliran air yang tak normal. Warga mengaku, meski adanya pendistribusian air tangki yang disalurkan ke rumah warga, namun dinilai tak maksimal. Mereka meminta kepada pihak BP Batam dan PT Moya agar segera menggantikan pipa aliran air.
“Warga sudah banyak sabar menunggu air dari malam hingga pagi. Itupun yang ditunggu dapatnya dua ember lalu kembali mati. Sejak awal Agustus ini justru pelayanannya makin tidak merata. Ada pun pendistribusian air tangki, tapi itu bukan solusi. Bahkan makin menjadi masalah besar di masyarakat Karena pelayanan yang tidak maksimal,” ucap Indra selaku Ketua RW 015 Kavling Kamboja kepada Bataminfo.co.id.
Lanjut kata Indra, “Masih banyak warga yang order dari satu bahkan dua hari yang lalu baru di isikan. Air kebutuhan yang tidak bisa di tunda seperti anak mau sekolah, cuci dan lain-lain sering kami beli air galon. Pergantian pipa di bulan Oktober tahun ini adalah harga mati,” tuturnya.
Indra juga meminta kepada pihak PT Moya agar menepati kesepakatan dengan warga Kavling Kamboja. Mereka berharap, pihak BP Batam dan juga PT Moya sebagai pengelola air bersih berkomitmen untuk menepati janjinya. Jika tidak, maka warga akan kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih banyak.
“Oktober Tahun 2022 Moya wajib tunaikan kesepakatan warga RW 015 Kavling Kamboja. Pernyataan kesepakatan Moya dan Kavling Kamboja di bulan Oktober pergantian pipa dan normalisasi aliran air menjadi agenda khusus BP Batam dan PT Moya. Harapan warga, BP Batam dan PT Moya harus komitmen dengan janji di bulan Oktober ini, sebab air tidak bisa di buat sepele. Air kebutuhan yang benar-benar vital, jika tidak direalisasikan apalagi di ulur- ulur maka dipastikan warga untuk gerakan yang dahsyat lagi,” tandasnya. (Non)