slot gacor
Grand Dragon Pub&KTV Batam Diduga Jadi Sarang Peredaran Narkoba, Granat Kepri: Bila Terbukti Tutup dan Cabut Izinnya - BatamInfo.co.id
Batam  

Grand Dragon Pub&KTV Batam Diduga Jadi Sarang Peredaran Narkoba, Granat Kepri: Bila Terbukti Tutup dan Cabut Izinnya

Ketua DPD Granat Kepri, Syamsul Paloh. Foto: istimewa

Bataminfo.co.id, Batam – Grand Dragon Pub&KTV diduga jadi sarang peredaran narkotika. Hal ini setelah petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri mengamankan sejumlah orang pada Jumat (11/3/2022) malam.

Seperti diketahui, petugas BNNP Kepri mengamankan sejumlah orang yang diduga mengkonsumsi narkotika di VIP Presiden Suite. Satu diantaranya merupakan pengusaha jasa ekspedisi berinisial Ha.

Menanggapi itu, Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Provinsi Kepulauan Riau, Syamsul Paloh mengapresiasi dan mendukung penuh upaya penindakan dan razia peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika yang dilakukan aparat BNNP Kepri.

BACA JUGA:   Sebagai Tanda Jasa, Kapolda Kepri Disematkan Brevet Bhayangkara Bahari Utama Kehormatan

“Narkoba adalah musuh bangsa. Pemerintah, aparat penegak hukum maupun seluruh komponen masyarakat harus berkomitmen bersama nyatakan perang terhadap pengedar, bandar, mafia dan sindikat narkoba beserta para bekingnya,” ujar Syamsul Paloh, Minggu (13/3/2022).

 

Syamsul Paloh meminta BNNP Kepri untuk mengusut tuntas peredaran narkoba di Grand Dragon Pub&KTV serta tempat hiburan malam lainnya di Kota Batam dan Provinsi Kepri. Karena tidak ada suatu jaminan tempat hiburan malam (THM) di Kota Batam dan daerah lainnya di Provinsi Kepri tidak ada peredaran narkoba. Jika ada yang berani menjamin, DPD Granat Kepri menantang itu.

BACA JUGA:   Jual Sekoci Tanpa Izin, LCM Bakal Dilaporkan Owner Kapal Great Marine ke Polisi

“Kalau memang ditempat itu (Grand Dragon Pub&KTV) ada pengunjung yang memanfaatkan fasilitas sarana dan prasana untuk mengkonsumsi narkotika, maka harus ada tindakan hukum terhadap pengunjung, begitu juga untuk pengelola. Aparat penegak hukum harus mengusut dari mana asal narkobanya, apakah memang THM itu menyediakan atau bagaimana,” kata Syamsul.

 

Untuk itu, sambung Syamsul, jika pengunjung tersebut mendapatkan narkoba dari THM itu sendiri. Maka, pemerintah bersama aparat penegak hukum bisa menutup dan mencabut izin operasionalnya.

BACA JUGA:   Polairud Mabes Polri Gagalkan Penyelundupan Mikol di Batam

“Kalau memang barangnya dibawa dari luar. Kenapa pengelola melakukan pembiaran sarana dan prasarananya digunakan pengunjung untuk mengkonsumsi narkoba. Orang yang mengkonsumsi narkoba bisa di hukum sesuai aturan undang-undang nomor 35 tahun 2009. Sedangkan Grand Dragon Pub&KTV bisa ditutup bila terbukti memfasilitasi dan melakukan pembiaran lokasinya di jadikan tempat peredaran narkoba,” tegas Syamsul Paloh. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *