Bataminfo.co.id, Anambas – SM, seorang ibu 66 tahun Asal Kabupaten Kepulauan Anambas terbaring dan menahan sakit menuju Tanjungpinang selama 7 jam di ferry dengan fasilitas kesehatan tak memadai, Minggu (13/10).
Ibu SM didiagnosa menderita glukosa dan komplikasi, ia dirujuk dari RSUD Palmatak ke Rumah Sakit Umum Daerah Raja Ahmad Tabib Provinsi Kepri yang berada di Kota Tanjungpinang
“Iya bang, kami dapat rujukan dari RSUD untuk operasi mata ibu di RSUD Provinsi Kepri di Tanjungpinang,” ungkap anaknya seorang pria kira-kira berusia 25 tahun.
Ia menjelaskan bahwa fasilitas kesehatan di ferry berbeda dengan kapal pelni.
“Yang saye tau fasilitas di ferry seperti ini, tapi kalau di kapal pelni itu ada ruangan atau kamar khusus untuk orang sakit bang,” jelasnya.
Keluhannya ini langsung mendapat perhatian dari Ketua Persatuan Pemuda Kepulauan (PPK) Kabupaten Kepulauan Anambas, Wahyu Milsandi.
“Saya mengapresiasi dedikasi tenaga kesehatan (nakes) Anambas dalam melayani pasien selama perjalanan didalam ferry, ” ungkap Wahyu saat di Wawancara pada Rabu (16/10) .
Ia menjelaskan jika Pemerintah daerah tidak bisa memberikan RSUD yang mapan dan mumpuni seharusnya fasilitas kapal ferry harus memberikan pelayanan khusus untuk orang sakit.
“Dalam situasi ini, jangan sampai orang sakit tambah sakit, 7 jam baring beralaskan tikar, berhadapan langsung pulak dengan toilet, karena didalam UU no 17 Tahun 2018 Pasal 42 ayat 1 menjelaskan bahwa perusahaan angkutan perairan wajib memberikan fasilitas khusus dan kemudahan bagi penyandang cacat, wanita hamil, anak di bawah usia 5 tahun, orang sakit dan orang lanjut usia,” Jelasnya kembali.
Iya berharap kepala daerah terpilih nanti dapat bekerja sama dengan pihak swasta untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Anambas.
“Kami tentu berharap kepada kepala daerah terpilih nanti agar dapat merealisasikan aspirasi kami untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan di setiap RSUD Kabupaten Kepulauan Anambas dan bisa meningkatkan kenyamanan untuk transportasi laut,” Tutupnya. (Budi)