Bataminfo.co.id, Natuna – Letak strategis Provinsi Kepri yang terdiri dari 96 persen lautan dinilai belum mampu mengoptimalkan sumber PAD dari kelautan. Buktinya sumber PAD Kepri hanya 3,8 persen dari total PAD Kepri.
“Jadi tidak ada hubungannya laut yang luas. Dalam artian laut belum dikelola baik,” kata Pjs Gubernur Kepri saat melakukan kunjungan kerja ke Natuna, Selasa (24/11).
Lautan Kepri yang luas belum dimanfaatkan untuk masyarakat Kepri sendiri. Maka ide pembangunan industri perikanan sudah benar, tapi masyarakatnya harus disiapkan.
Permasalahannya tipe nelayan Natuna dan kabupaten lainnya tidak kuat dua minggu di laut. Bahkan paling kuat hanya bertahan tiga hari.
“Saya sudah pelajari tipe nelayannya. Maka program kita kemarin bikin program laut untuk nelayan, ” kata Bahtiar.
Dirjen Polpum Kemendagri mengatakan selama 60 hari di Kepri sudah pelajari tipikal nelayan Kepri. Untuk itu nelayan harus dilatih kerjasama dengan angkatan laut supaya mereka betah di laut. Bagaimana cara melatihnya tentu angkatan laut ahlinya.
Hal lain yang Bahtiar sampaikan perihal pinggir- pinggir pulau yang masih banyak kosong. Seperti Natuna yang baru terisi 27 pulau sementara ada 123 pulau kosong.
Program kedepan perlu dilakukan pembuatan 1000 kelong kecil dengan harga kisaran Rp20-30 juta. Anggarannya paling sekitar 30 miliar.
Jika program itu terealisasi Natuna sudah punya kelompok kelong sebanyak 1000 kelong. “Berapa ikan yang bisa diambil dari situ. Jadi masyarakat yang tidak punya penghasilan di musim utara sudah bisa memenuhi kebutuhan dari kelong itu, ” kata Bahtiar memaparkan.
Sumber : Humaskepri.id