Bataminfo.co.id,Batam – Pelabuhan tikus di Batam masih jadi akses idola bagi para penyelundup tenaga kerja ilegal yang hendak berangkat ke luar negeri melalui jalur laut secara ilegal.
Untuk memgantisipasi hal tersebut, Kepolisian Kawasan Pelabuhan (KKP) Batam melakukan pengawasan dan monitoring di sejumlah pelabuhan tikus yang berada di wilayah Batam Senin (21/11).
Pengawasan dan monitoring kali ini dilaksanakan dibeberapa pelabuhan tikus yang berada di kecamatan Sekupang.
Kapolsek KKP Batam AKP Awal Sya’ban mengatakan pengawasan serta monitoring itu dilakukan guna mengantisipasi digunakannya pelabuhan tikus sebagai jalur pemberangkatan PMI ilegal yang saat ini menjadi atensi pemerintah.
“Ini sebagai langkah antisipasi kita meningkatkan pengawasan di pelabuhan tikus yang berada di wilayah Batam,” ujarnya.
Apalagi lanjut Awal, dalam pekan kemarin kembali terjadi kecelakaan kapal bermuatan tenaga kerja ilegal yang karam di wilayah Nongsa yang menyebabkan beberapa nyawa tak bersalah menjadi korbannya.
“Oleh sebab itulah kita akan terus melakukan pengawasan dan monitoring di Pelabuhan Tikus ini. Sehingga ke depan tak ada lagi pengiriman tenaga kerja ilegal lagi,” ungkap Awal.
Ditambahnya, dari hasil pengawasan dan monitoring, diketahui penjaga pelabuhan atas nama Nelly Sihombing mengatakan pelabuhan rakyat di Pantai Dangas sudah tidak beroperasi lagi. Sebelumnya pelabuhan yang berada di ujung Pantai Dangas ini dipakai untuk bongkar muat barang.
“Ya, hasil pengecekan pelabuhan ini sudah lama gak beroperasi. Namun begitu akan tetap kita pantau,” tuturnya.
Selain pengawasan ketat di pelabuhan-pelabuhan ilegal Awal,menyebutkan pihaknya juga akan melakukan pengawasan di tempat-tempat yang dianggap berpotensi menjadi lokasi-lokasi penampungan PMI secara ilegal.
Tidak hanya itu saja pihaknya juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat serta pengelola pelabuhan rakyat, apabila melihat ada pengiriman tenaga kerja ilegal ini segera laporkan ke Polsek Kawasan Pelabuhan Batam.
“Kita juga sudah berikan nomor call center, jika melihat segera laporkan. Mudah-mudahan tidak ada lagi pengiriman saudara kita secara ilegal, karena hal ini sangat berbahaya dan mengancam nyawa,” tutupnya. (red)